REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh membutuhkan kolesterol agar berbagai fungsi berjalan optimal, namun terlalu banyak kolesterol dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular. Faktanya, tidak sedikit orang yang hidup dengan "bom waktu" lonjakan kolesterol tanpa menyadarinya.
Dokter umum Sarah Jarvis menjelaskan, kolesterol berlebih dalam darah dapat menyumbat arteri sehingga menyebabkan serangan jantung dan stroke. Masalahnya, peningkatan kolesterol sangat jarang menyebabkan tanda-tanda.
"Itu berarti orang tidak tahu bahwa mereka memilikinya, atau bahkan mulai memikirkan levelnya, sampai mereka memiliki masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung," ungkap Jarvis, dikutip dari laman Daily Record, Kamis (9/6).
Ada dua jenis kolesterol. High-density lipoproteins (HDL) alias kolesterol 'baik' karena menghilangkan kolesterol non-high-density lipoproteins (non-HDL) dari darah. Kolesterol non-HDL 'buruk' karena dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan arteri, serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Kolesterol diproduksi secara alami di hati, dan beberapa berasal dari apa yang dimakan seseorang. Kadar kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk gaya hidup dan masalah kesehatan, ditambah beberapa faktor.
Faktor itu termasuk usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Kepala eksekutif Heart UK, Jules Payne, mengatakan tidak banyak yang dapat dilakukan mengenai faktor risiko tersebut, tapi selalu ada cara untuk menurunkan dan mengelola level kolesterol.
"Membuat perubahan sederhana pada gaya hidup dapat menjaga kadar kolesterol dan jantung Anda lebih sehat," ujar Payne. Berikut empat cara yang disebutkan Heart UK untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
1. Makan makanan yang menyehatkan jantung
Heart UK merekomendasikan untuk mengurangi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak tak jenuh. Minyak nabati seperti minyak lobak dan minyak zaitun beserta kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat adalah sumber lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh.
Saran lain yakni beralih ke roti gandum dan pasta gandum serta makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Pilih sumber protein sehat, seperti susu rendah lemak, ayam, kacang-kacangan, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, juga daging tanpa lemak.
Hindari menyantap makanan olahan berlebihan, seperti biskuit dan kue kering karena asupan itu berpotensi tinggi lemak jenuh. Lebih baik memilih makanan yang diperkaya dengan sterol dan stanol, seperti olesan dan produk susu, karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
2. Aktif bergerak
Aktif bergerak, termasuk rutin berolahraga, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol non-HDL, selain membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Orang dewasa dianjukan melakukan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang atau 75 menit aktivitas intens setiap pekan.
3. Berhenti merokok
Menurut Heart UK, merokok membuat kolesterol non-HDL 'lebih lengket', sehingga menempel pada dinding arteri dan menyumbatnya. Kebiasaan itu juga menurunkan kadar HDL serta merusak dinding arteri yang menyebabkan pengumpulan kolesterol di area yang rusak.
4. Minum obat
Perubahan gaya hidup saja mungkin tidak cukup untuk mengurangi lonjakan kolesterol yang dipicu kondisi genetik. Dalam kasus ini, dokter mungkin akan meresepkan obat, biasanya statin, yang menurut Heart UK dapat mengurangi kolesterol non-HDL antara 30 persen sampai 50 persen.