Selasa 07 Jun 2022 19:16 WIB

Pakar Sebut Herd Immunity untuk Covid-19 Sukar Tercapai, Apa Alasannya?

Pakar menilai konsep herd immunity tidak akan berhasil untuk Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi Booster Mudik di Masjid Sabilillah, Malang, Jawa Timur, Jumat (22/4/2022). Herd immunity dinilai tidak realistis untuk Covid-19 karena kekebalan berkurang relatif cepat.
Foto:

Kekebalan terhadap penyakit parah tetap ada karena respons yang membuat sel memori B dan T dengan umur lebih panjang. Sel-sel memori cenderung tertidur dan butuh pemicu sebelum mulai menghasilkan antibodi, padahal virus penyebab Covid-19 memiliki masa inkubasi singkat.

photo
Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Kebanyakan orang yang terinfeksi masih bisa menularkan virus dalam beberapa hari pertama, jauh sebelum sel memori aktif untuk membuat antibodi. Karena sel-sel memori akhirnya bertindak sekitar dua pekan, infeksi biasanya tidak akan berkembang melampaui penyakit ringan. Tetapi, pada saat itu, banyak orang akan menularkan virus ke orang lain.

Para ahli berspekulasi bahwa herd immunity dapat terjadi jika setiap orang menerima vaksin setiap tiga hingga enam bulan, sehingga antibodi tidak pernah berkurang. Hanya saja, itu hampir mustahil jika menilik penyebaran vaksin yang belum merata.

"Satu-satunya tujuan yang masuk akal dari vaksin ini adalah untuk mencegah penyakit serius," ujar Offit, dikutip dari laman ABC News, Selasa (7/6/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement