REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1982, Pangeran Charles sempat berkelakar bahwa jari-jemari tangannya yang bengkak tampak seperti sosis. Ternyata, kondisi tersebut tak mengalami perubahan berarti hingga saat ini.
National Health Service (NHS) mengungkapkan bahwa jari-jari yang bengkak bisa disebabkan oleh penumpukan cairan. Secara medis, pembengkakan yang dipicu oleh penumpukan cairan dikenal sebagai edema. Edema sering kali terjadi pada area tungkai.
Penumpukan cairan ini bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Salah satu di antaranya adalah berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama. Konsumsi garam berlebih juga bisa memicu terjadinya pembengkakan akibat penumpukan cairan.
Selain itu, beberapa obat juga bisa memicu terjadinya pembengkakan pada tangan. Beberapa contohnya adalah obat tekanan darah tinggi, obat antidepresan, dan obat steroid.
Sebagai tambahan, perubahan cuaca yang cepat, alergi kulit, gumpalan darah, hingga psoriasis arthritis juga bisa memicu terjadinya edema. Terapi pengobatan bisa disesuaikan dengan penyebab terjadinya edema.
Secara umum, salah satu terapi yang dibutuhkan adalah hidrasi yang baik. Selain itu, olahraga yang ringan seperti berjalan kaki juga diperlukan untuk membantu memperbaiki aliran darah.
Area tubuh yang bengkak juga disarankan untuk diangkat lebih tinggi bila memungkinkan. Bila yang terdampak adalah tangan, NHS merekomendasikan orang-orang untuk merendam tangan tersebut di dalam air hangat. Selanjutnya, rendam tangan di air dingin untuk mendorong cairan bergerak dari area tersebut.
Bila bengkak terjadi karena konsumsi garam berlebih, maka yang dapat dilakukan adalah membatasi asupan garam. Konsumsi garam berlebih juga patut dihindari agar terhindar dari tekanan darah tinggi.