REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bekerja dari rumah, banyak orang yang menggunakan headphone ketika mengikuti berbagai rapat. Menurut pantauan studi di Inggris, rata-rata penggunaan headphone selama WFH, yaitu 3,5 jam, satu jam lebih lama daripada sebelum pandemi.
Kini, para ahli menemukan bukti bahwa penggunaan headphone telah merusak pendengaran orang Inggris. Studi yang melibatkan 2.000 orang dewasa menemukan bahwa penggunaan headphone terlalu lama bisa menyebabkan sakit telinga (43 persen), dengan 23 persen di antaranya mengalami hal ini beberapa kali dalam sepekan.
Lalu, 36 persen lainnya mengalami peningkatan kotoran telinga. Sekitar enam dari 10 (59 persen) telah mencoba menghilangkan kotoran telinga mereka, meskipun 73 persen beralih ke cotton buds yang malah memperburuk masalah.
Studi ini menandai peluncuran Laporan Hindsight Specsavers "An ear in review", yang mengeksplorasi hubungan negara dengan kotoran telinga dan dampaknya pada pendengaran. Studi dilatarbelakangi meningkatnya pencarian di Google tentang membersihkan kotoran telinga.
Tidak tanggung-tanggung peningkatannya mencapai 317 persen. Ada peningkatan 257 persen pada orang yang bertanya mengapa telinga mereka tersumbat.
Kepala audiolog, Gordon Harrison mengatakan, penelitian ini menyoroti bagaimana ketergantungan karyawan yang WFH pada headphone. Salah satu dampak paling umum adalah menumpuknya kotoran telinga yang bisa menyebabkan masalah seperti gangguan pendengaran, ketidaknyamanan, serta infeksi, dan bahkan gendang telinga berlubang.
"Tapi penggunaan headphone tidak akan menimbulkan masalah jika digunakan dalam durasi pendek atau sedang," kata Harrison, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (1/6/2022).
Harrison juga menyarankan untuk tidak memakai cotton buds, jari, atau benda lain untuk membersihkan kotoran telinga. Alih-alih menjadi bersih, itu malah bisa mendorong kotoran telinga lebih jauh ke saluran telinga dan menyebabkan masalah baru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
