Sejauh ini, belum ada laporan kematian akibat virus ini. Akan tetapi, dokter belum menemukan pengobatan khusus untuk penyakit tersebut.
Alhasil, dokter hanya menangani gejala flu. Para ahli sedang mencari tahu apakah flu tomat adalah demam virus atau efek samping dari penyakit tropis , seperti chikungunya atau demam berdarah.
Walaupun sebagian besar kasus telah ditemukan di negara bagian Kerala di India selatan, pejabat kesehatan di seluruh negeri waspada dan mencari tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Wakil direktur layanan kesehatan, Coimbatore, P Aruna mengatakan, tiga tim telah dikerahkan secara bergiliran untuk tindakan pencegahan.
"Mereka akan mencatat jika seseorang mengalami demam dan ruam," ujar Aruna.
Aruna meyakini bahwa flu tomat dapat sembuh sendiri. Artinya, dengan perawatan yang tepat, gejalanya akan hilang seiring waktu.
"Jika terinfeksi flu ini, penderitanya harus diisolasi karena ini dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain," kata dia.
Beberapa ahli virologi meyakini bahwa demam tomat kemungkinan merupakan varian baru dari infeksi virus kaki-tangan-mulut (HFMD). Penyaki yang dijuluki "flu singapura" tersebut sangat umum pada anak kecil.