Senin 30 May 2022 16:00 WIB

Kena Cacar Monyet, Anak di Inggris Masuk ICU, Penderita Lain Bergejala Ringan

Kasus cacar monyet di Inggris lebih sering ditemukan di komunitas gay dan biseksual.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo.  Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Inggris mengonfirmasikan 20 kasus cacar monyet pada Jumat pekan lalu, salah seorang penderitanya ialah anak yang kini tengah dirawat di ICU salah satu rumah sakit di London.
Foto:

Badan PBB mengatakan bahwa pada Sabtu (28/5/2022) ada 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet yang telah dilaporkan dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus tersebut. Penyebaran virus monkeypox disinyalir terkait aktivitas seksual.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa monkeypox telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan sedang menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah bertransmisi ke seluruh dunia," kata Pejabat WHO David Heymann, seorang spesialis penyakit menular.

Urutan genomik awal dari beberapa kasus di Eropa telah menunjukkan kesamaan dengan strain yang menyebar secara terbatas di Inggris, Israel, dan Singapura pada 2018. Gejala dari cacar monyet termasuk ruam bergelombang dan demam.

Jerman, Israel, Swiss, Spanyol, Belanda, dan AS semuanya memiliki kasus cacar monyet yang dikonfirmasi. Presiden AS Joe Biden mengatakan, kasus cacar monyet belum lama ini yang diidentifikasi di Eropa dan Amerika Serikat adalah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

"Ini menjadi perhatian karena jika menyebar, itu akan menjadi konsekuensi," kata Biden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement