Namun, Tika malah merasa bersyukur memiliki lawan main Arswendy karena bisa belajar banyak hal. Tika tak lagi menganggap Arswendy sebagai sosok "mengerikan" seperti sebelumnya.
"Tadinya, saya lihat sosok dia ngeri, ternyata dia tak sengeri itu, kasual, seancur itu," ujar dia.
Tika mengatakan, banyak mengulik dan mendalami karakternya dengan bantuan Bene dan Arswendy. "Bang Wendy (Arswendy) sebagai senior memberikan keleluasaan mendalami karakter saya dan karakter Pak Domu," kata dia.
Sebagai anak perempuan dari keluarga Batak, Tika mengatakan keluarganya cukup demokratis. Namun, dia tak menampik bahwa anak perempuan di keluarga Batak memang lebih dekat dengan orang tuanya.
"Walaupun keluarga demokratis, saya tetap memilih tinggal di rumah. Saya mungkin bisa saja pindah, tapi saya tak bisa membayangkan meninggalkan ayah dan ibu. Jadi saya memilih untuk tetap tinggal dengan mereka," ujar dia.