REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktor Arswendy Bening Swara menyebut film Ngeri Ngeri Sedap sangat terkait dengan kondisi anak-anak zaman sekarang. Arswendy memainkan karakter Pak Domu dalam film arahan sutradara dan penulis Bene Dion Rajagukguk itu.
"Yang patut dilihat, ini pesan moral yang relate (terkait, red.) sama kondisi anak sekarang. Ini diwujudkan oleh Ngeri Ngeri Sedap," kata Arswendy dalam acara press screening dan konferensi pers film Ngeri Ngeri Sedap di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Arswendy senang akhirnya dapat menyaksikan film Ngeri Ngeri Sedap secara utuh. Aktor kelahiran 22 November 1957 itu mengaku tak dapat menahan air mata menyaksikan adegan haru di film itu. Sebab, Arswendy mengatakan dirinya dilarang menangis selama proses syuting film.
"Padahal waktu berperan, yang di sini cuma Pak Domu yang nggak boleh nangis. Bagaimana penderitaan saya saat adegan haru. Ini film sangat berkesan," ujar dia.
Terkait budaya Batak yang menjadi ruh film Ngeri Ngeri Sedap, Arswendy lebih menyoroti tentang pesan moral yang diusung film itu. "Ini memang mengangkat budaya Batak, tapi buat saya, ini pesan moralnya sangat universal buat di seluruh Indonesia, buat budaya lain," kata dia.
Arswendy mengatakan budaya Batak yang ada di film ini bisa mewakili budaya lain terkait potret sikap orang tua, hubungan dengan anak perempuannya, hubungan ayah dan ibu, dan hubungan anak dengan anak. "Saya pikir banyak hal, film ini bukan hanya orang Batak, tapi untuk semua bangsa di Indonesia," ujar dia.