Rabu 25 May 2022 12:01 WIB

Eks Karyawan McD Ungkap Alasan Pesan di Drive-Thru Lebih Cepat daripada di Dalam Restoran

Mantan karyawan McD di Inggris jawab sejumlah pertanyaan yang bikin kepo pelanggan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Staf melayani pembeli saat 11.11 Big Deals di gerai layanan tanpa turun (drive-thru) Mc Donalds di Jakarta, Kamis (11/11/2021). Memesan makanan lewat drive-thru sering kali lebih cepat daripada di dalam gerai.
Foto:

Siapa pelanggan terbaik dan terburuk?

Menurut Johnson, pelanggan terbaik ialah mereka yang bisa menyebutkan pesanan mereka dengan cepat dan sopan. Pelanggan terburuk tampaknya adalah mereka yang bermain-main di interkom drive-thru berbicara dengan suara konyol atau mengatakan hal-hal yang tak patut.

Pelanggan seperti itu sepertinya tidak berpikir ada kamera yang dapat digunakan staf untuk melihat mereka. Jenis pelanggan lain yang tidak disukai Johnson adalah mereka yang mengeluh ketika tidak menerima apa yang mereka pikir sudah dipesannya. Terakhir, adalah pelanggan yang kasar, mabuk, atau menghina kecerdasan karyawan.

Apakah staf mendapatkan burger gratis, yang mana?

Johnson membenarkan bahwa staf mendapatkan makanan gratis pada istirahat makan siang mereka. Di restoran Salford, mereka memberi karyawan 'empat poin' makanan utama, sampingan, minuman, dan makanan penutup secara gratis, sementara di Grimsby itu tergantung pada seberapa banyak sisa makanan yang ada.

Jika ada banyak sisa makanan pekan itu, maka karyawan mendapatkan 'tiga poin' (utama, sampingan, dan minuman), tetapi jika ada sedikit sisa mereka juga akan mendapatkan makanan penutup. Rupanya, Grimsby lebih pelit daripada Salford dan tidak akan membiarkan karyawan menggunakan sedotan kertas demi menghemat uang.

Apakah ada bahan aneh dalam makanan?

Jawaban singkatnya adalah tidak, menurut Johnson. Burger dibumbui dengan garam dan merica biasa. Semua daging, kentang goreng, dan makanan penutup tiba dalam keadaan beku tanpa bahan misterius. Sayuran tiba segar dan dingin, selain bawang yang harus terhidrasi.

Johnson senang bekerja di McDonald's, tetapi dia tidak yakin apakah itu ada hubungannya dengan dia menjadi mahasiswa dan tidak memiliki kewajiban untuk bekerja pada Natal dan Malam Tahun Baru.

Johnson mengatakan bahwa orang memiliki gagasan bahwa itu adalah tempat yang toksik untuk bekerja karena pelanggan yang kasar, tetapi manajernya selalu membela semua rekan kerja dalam situasi sulit. Menurut Johnson, satu-satunya rasa "sakit" yang dirasakannya adalah bangun jam 04.00 setiap akhir pekan, karena itu "membunuh" kehidupan sosialnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement