REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – American Diabetes Association mencatat ada 37,3 juta orang Amerika atau 11,3 persen dari populasi menderita diabetes pada 2019. HAmpir 1,9 juta orang Amerika menderita diabetes tipe 1 termasuk 244 ribu anak-anak serta remaja.
Selain itu, dari 37,3 juta orang dewasa dengan diabetes, sebanyak 28,7 juta didiagnosis dan 8,5 juta tidak terdiagnosis.
Direktur Medis di RS Saint Mary, dr Bayo Curry-Winchell, mengatakan alasan mengapa banyak kasus diabetes tak terdiagnosis. Menurut dia, diabetes dikaitkan dengan berbagai gejala seperti peningkatan rasa haus, perubahan penglihatan, dan kelelahan yang dapat membuat mereka sulit mempertimbangkan itu tanda diabetes.
Dr Curry-Winchell menyebut, rasa haus dirasakan karena tubuh merespons peningkatan gula (glukosa) yang beredar di aliran darah. Untuk mengurangi jumlah glukosa, ginjal meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk buang air kecil, yang kemudian menimbulkan rasa haus.
Sementara perubahan penglihatan seperti penglihatan kabur terjadi karena kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pembuluh darah di mata bertambah besar (membengkak) dan menjadi rapuh sehingga menyebabkan kebocoran. Adapun kelelahan terjadi karena peningkatan gula di tubuh menguras energi.
“Pasien saya sering menemui dokter mata atau berpikir mereka perlu memeriksakan penglihatan mereka atau sering mengaitkan kelelahan dengan jumlah tidur yang tidak memadai,” kata dr Curry-Winchell seperti dilansir di //Eat This Not That//, Kamis (19/5/2022).
Karena itulah dia meminta setiap orang lebih peka dengan tanda-tanda diabetes. Karena jika tak segera diatasi, diabetes bisa memengaruhi begitu banyak organ dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi serius seperti kehilangan penglihatan permanen, penyakit jantung, dan penyakit ginjal jangka panjang.
Menurut Mayo Clinic, komplikasi jangka panjang diabetes berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol gula darahnya, maka semakin tinggi risiko komplikasi. Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa.
Kemungkinan komplikasi termasuk penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf (neuropati), kehilangan semua indra perasa pada anggota tubuh yang terkena, kerusakan ginjal (nefropati), kerusakan mata (retinopati), kerusakan pada kaki, rentan terhadap masalah kulit, gangguan pendengaran, penyakit Alzheimer, serta depresi.
Dr Curry-Winchell menyatakan bahwa semua usia berisiko terkena diabetes. “Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan jika tidak diobati atau tidak dikendalikan, dapat menyebabkan komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda,” kata dia.
Dr Curry-Winchell menjelaskan, ada dua jenis diabetes dan penting untuk digaris bawahi bahwa Anda tidak dapat mencegah timbulnya diabetes tipe 1. Untuk diabetes tipe 2, olahraga ringan hingga sedang seperti berjalan-jalan dan mengangkat beban beberapa hari sepekan. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang seimbang tetapi juga berkelanjutan dapat membantu mencegah diabetes.
The Mayo Clinic menyatakan, diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Namun, pilihan gaya hidup sehat yang sama yang membantu mengobati prediabetes, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional. Ini hal yang bisa membantu mencegahnya:
1. Konsumsi makanan sehat
Pilih makanan yang rendah lemak dan kalori serta tinggi serat. Fokus pada buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Usahakan variasi untuk mencegah kebosanan.
2. Lebih banyak aktivitas fisik
Dokter menyarankan untuk menyisihkan waktu sekitar 30 menit aktivitas aerobik sedang di sebagian besar hari dalam seminggu, atau setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang dalam seminggu.
3. Menurunkan berat badan berlebih
Jika Anda kelebihan berat badan, kehilangan bahkan 7 persen dari berat badan Anda misalnya, 14 pon (6,4 kilogram) jika berat Anda 200 pon (90,7 kilogram) dapat mengurangi risiko diabetes. Namun, jangan mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan. Bicaralah dengan dokter tentang berapa banyak berat badan yang sehat untuk Anda dapatkan selama kehamilan.
4. Obat bisa jadi pilihan
Obat diabetes oral seperti metformin (Glumetza, Fortamet, lainnya) dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, tetapi pilihan gaya hidup sehat tetap penting. Periksakan gula darah setidaknya setahun sekali untuk memastikan bahwa Anda tidak mengidap diabetes tipe 2.