Faizah menjelaskan, jenis kelamin seseorang terbentuk sejak di dalam kandungan. Sementara, gender dan seksualitas dipengaruhi faktor dari luar, seperti lingkungan, sosial, psikologis, dan pergaulan.
"Bisa jadi memang bisa ada kelainan pada kromosom, gen, maupun hormonalnya, sehingga tidak menjadi laki-laki dan perempuan sempurna, tapi itu harus benar-benar dibuktikan melalui serangkaian pemeriksaan bahwa benar ada kelainan, tetapi jenis kelamin itu berbeda dengan gender dan seksualitas," kata dia.
Menurut Faizah, seksualitas sangat dipengaruhi faktor dari luar. Dalam beberapa kasus, terdapat seorang laki-laki atau perempuan normal, tapi preferensi orientasi seksualnya tidak sebagaimana laki-laki dan perempuan normal.
"Karena seksualitas dipengaruhi oleh banyak hal, bisa jadi memang bisa berubah-ubah sesuai pengaruh yang didapatkan. Tapi secara genetik, jenis kelamin itu tidak bisa berubah-ubah," ujarnya.