Rabu 18 May 2022 12:35 WIB

Qadir, Grup Musik Rock Besutan Dul Jaelani Resmi Rilis Album

Band Qadir resmi merilis album rock fisik perdananya 'Seribu Bulan'.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Band rock Qodir yang dipunggawai Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB merilis album perdana bertajuk Seribu Bulan di Hard Rock Cafe, Senin (16/5).
Foto: Republika/Gumanti
Band rock Qodir yang dipunggawai Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB merilis album perdana bertajuk Seribu Bulan di Hard Rock Cafe, Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band rock Qadir resmi merilis album perdana dalam bentuk fisik bertajuk Seribu Bulan pada Senin (16/4/2022). Band yang lahir dari rahim pandemi ini dipunggawai oleh empat anak muda yang jatuh cinta dengan musik rock yakni Dul Jaelani (vokalis, bassist), Muhammad Xaviar (gitaris 1), Deriel Sudiro (gitaris 2), dan Axel CB (drummer).

Album Seribu Bulan terdiri atas sembilan track meliputi "Sakit Cinta", "Aku Butuh Dia", "Cakrawala", "Penyihir", " Duniaku", "Mungkin Nanti", "Menangis Dipelukanmu", "Hey", dan "Sakral".

Baca Juga

Menurut Dul, tema Seribu Bulan sendiri dipilih karena setiap lagu menggambarkan nuansa musik yang beragam tidak hanya rock, namun juga ada sentuhan jazz, alternatif bahkan pop.

"Diksi seribu bulan juga temanya islami, maknanya sangat luar biasa, dan nyambung dengan musik kita. Juga album digitalnya dirilis di malam seribu bulan," kata Dul dalam peluncuran album fisik di Hard Rock Cafe, Senin (16/5/2022).

Band Qodir juga mencoba mengangkat beragam isu sosial terutama yang menyangkut anal muda. Seperti kecemasan remaja, kebebasan berekspresi, pemberontakan, cita-cita, keresahan di media sosial hingga masalah kejiwaan seperti tergambar di track satu yaitu "Sakit Cinta". Lagu ini membahas seseorang yang depresi dan mengalami gangguan jiwa karena jatuh cinta. 

"Bisa dibilang album ini adalah sisi lain dari kita yang ingin mengupas sisi kehidupan anak muda zaman sekarang yang penuh dinamika dan romantika," kata Dul.

Ketika ditanya mengapa memilih membuat band rock, Dul dan kawan-kawannya sepakat bahwa genre rock adalah akar atau roots mereka. Jadi meskipun saat ini genre rock tak sedang trend, namun mereka optimis karya-karyanya bisa mengisi kekosongan referensi musik di Indonesia.

"Saya tahu ada banyak juga anak muda seumuran saya yang dengerin rock, dan mereka mungkin kehilangan arah karena supply band rock menurun. Semoga saja Qodir bisa mengisi kekosongan," harap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement