Kamis 05 May 2022 14:17 WIB

RSPI Sulianti Saroso Jadi Rujukan Perawatan Pasien Bergejala Hepatitis Akut Misterius

Laboratorium FKUI menjadi rujukan pemeriksaan spesimen hepatitis akut misterius.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai fasilitas pelayanan rujukan bagi pasien bergejala hepatitis akut misterius.
Foto: Republika/Putra M Akbar
RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai fasilitas pelayanan rujukan bagi pasien bergejala hepatitis akut misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI menjadikan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai fasilitas pelayanan rujukan bagi pasien bergejala hepatitis akut misterius. Pemerintah daerah juga telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan bagi pasien dengan keluhan penyakit hepatitis.

"Pemerintah sudah menunjuk RSPI Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) untuk menjadi rujukan pemeriksaan spesimen hepatitis akut karena banyak hal yang perlu diinvestigasi," kata perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Hanifah Oswari dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Youtube di Jakarta, Kamis (5/5/2022).

Baca Juga

Prof Hanifah yang menjadi peneliti utama dalam kasus dugaan hepatitis akut pada anak Indonesia mengatakan, hepatitis akut bergejala berat hingga kini masih dalam proses investigasi berbagai pakar maupun organisasi kedokteran di dunia. Tata laksana awal untuk mencegah pemburukan gejala pada pasien, menurut Prof Hanifah, telah disusun oleh IDAI untuk diterapkan di setiap tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan.

Bagi tenaga medis telah dipersiapkan protokol penanganan pasien secara detail dan sudah disampaikan ke seluruh organisasi profesi dan manajemen rumah sakit. Pelayanan di RSPI Sulianti Saroso maupun Laboratorium FKUI diharapkan mengungkap penyebab virus maupun pertanyaan publik terkait banyaknya anak-anak yang terkena hepatitis akut berat di sejumlah negara, menurut dokter anak konsultan gastrohepatologi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement