REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar ekonomi syariah Universitas Airlangga (Unair), Imron Mawardi mengungkapkan pentingnya mengelola uang Tunjangan Hari Raya (THR) agar tidak hanya numpang lewat. Imron mengingatkan dua langkah bijak dalam mengelola uang THR. Yaitu dengan mendahulukan kebutuhan prioritas, seperti kewajiban dan nazar. Baru kemudian membelanjakan keperluan lain seperti keperluan keluarga untuk lebaran, dengan tetap mendahulukan kebutuhan.
“Dalam hidup ini kan ada need, ada wants. Ada kebutuhan, ada keinginan. Maka, utamakanlah yang kebutuhan-kebutuhan dulu, jangan yang keinginan,” kata Imron, Sabtu (30/4).
Imron juga menyinggung fenomena tidak terealisasinya skala prioritas akibat perilaku kurang disiplin masyarakat untuk mengontrol hawa nafsunya sendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Imron memberi pesan agar masyarakat mencatat prioritas dan bertindak konsekuen, serta tidak terpengaruh pada diskon maupun hal lain.
Dikaitkan dengan salah satu konsep ekonomi, yakni teori behavior, Imron juga menekankan pentingnya membelanjakan uang berdasarkan manfaat utamanya. “Apalagi kalau kita Muslim itu kan yang paling penting itu kan utilitas, bahwa sesuatu yang kita beli harus sesuatu yang memang punya manfaat yang paling besar,” ujar Imron.
Hal yang tak kalah penting dalam mengelola uang THR, lanjut Imron, yakni menginvestasikannya. Masyarakat bisa memilih bernagai bentuk investasi yang secara potensial harganya akan naik di masa depan, sehingga dapat digunakan untuk perencanaan jangka panjang.
“Yang kita batasi adalah konsumsi dengan cara mengurangi pendapatan dengan saving yang harus disisihkan sehingga konsumsi kita akan menyesuaikan dari sisanya tadi. Itu hal yang paling penting,” kata Imron.