REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman keras adalah kontributor terkenal untuk peningkatan tekanan darah. Namun, terkadang, suplemen herbal juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang drastis. Bahkan, bisa membawa risiko kematian.
Menurut platform Consumer Reports, dua suplemen yang terkait dengan peningkatan tekanan darah adalah ekstrak teh hijau dan yohimbe. Ekstrak tumbuhan tersebut juga bisa membuat pusing, telinga berdenging, mengurangi penyerapan zat besi, meningkatkan detak jantung, dan merusak hati.
Suplemen yohimbe terbuat dari ekstrak kulit pohon cemara yang tumbuh di Afrika. Suplemen ini juga dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan detak jantung yang cepat, sakit kepala, kejang, masalah hati dan ginjal, masalah jantung, serangan panik, dan mungkin kematian.
Yohimbe adalah suplemen populer berbahan aktif yohimbine yang digunakan untuk membantu penurunan berat badan dan mengobati disfungsi ereksi. Tetapi, efek berbahaya obat tersebut kurang dibahas secara luas.
Harvard Health menjelaskan, yang kurang diketahui adalah fakta bahwa yohimbe dapat memiliki efek berbahaya, termasuk kecemasan, tekanan darah tinggi, detak jantung berpacu, dan sakit kepala.
"Pada dosis tinggi, yohimbine murni dapat menyebabkan gagal jantung atau kematian," jelas Harvard Health, seperti dilansir laman Express, Jumat (29/4/2022).
Badan kesehatan tersebut mengutip sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Drug Testing and Analysis. Peneliti menemukan bahwa sejumlah suplemen berbahan aktif yohimbine yang dijual secara komersial mengandung ekstrak herbal kelas farmasi. Bukti itu digali selama analisis 49 merek populer suplemen dengan yohimbine yang dijual di gerai populer di Amerika Serikat.
"Produk yang diuji tampaknya mengandung bentuk yohimbine yang sangat terkonsentrasi yang tidak terjadi di alam," ungkap Harvard Health.
Itu berarti apa yang disebut produk suplemen alami ini sama sekali tidak alami atau lebih aman. Suplemen teh hijau membawa risiko serupa pada dosis yang lebih tinggi, karena telah ditemukan mengandung konsentrasi katekin (antioksidan) yang lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam infus.
Pada dosis yang lebih rendah, katekin (epigallocatechin gallate) yang utamanya ada dalam teh hijau terkait dengan berbagai manfaat kesehatan. Namun, pada dosis yang lebih tinggi, suplemen membawa risiko kerusakan hati. Persoalannya, tingkat katekin yang aman belum ditentukan.