Ahad 17 Apr 2022 22:38 WIB

Dokter: Masyarakat Perlu Mengetahui Langkah Penanganan Vertigo

Saat serangan vertigo terjadi bisa langsung mengambil posisi yang nyaman dan rileks.

Dokter spesialis saraf dr Untung Gunarto mengingatkan bahwa masyarakat perlu mengetahui langkah penanganan mandiri saat terkena serangan vertigo atau sensasi pusing yang berputar.
Foto: IST
Dokter spesialis saraf dr Untung Gunarto mengingatkan bahwa masyarakat perlu mengetahui langkah penanganan mandiri saat terkena serangan vertigo atau sensasi pusing yang berputar.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dokter spesialis saraf dr Untung Gunarto mengingatkan bahwa masyarakat perlu mengetahui langkah penanganan mandiri saat terkena serangan vertigo atau sensasi pusing yang berputar. Penderita vertigo perlu merilekskan tubuh untuk mengurangi rasa sakit.

"Saat serangan vertigo terjadi bisa langsung mengambil posisi yang nyaman, bersandar, berbaring miring atau tiduran. Usahakan dilakukan di ruang yang sejuk dan yang paling penting, jangan panik," katanya di Purwokerto, Ahad (17/4/2022).

Baca Juga

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menambahkan seseorang yang mengalami serangan vertigo perlu merilekskan seluruh tubuh dan mengambil nafas dalam, dengan irama yang teratur. "Boleh pejamkan mata, tapi sebentar, kemudian dibuka. Bila gejala vertigo berkurang atau hilang segera lakukan seperti bersujud dan merilekskan bagian pundak dan leher," katanya.

Dia menjelaskan seseorang yang mengalami serangan vertigo dapat mengonsumsi obat untuk meredakan gejala yang dirasakan. "Namun jika vertigo datang saat sedang berpuasa, maka langkah relaksasi dan beristirahat, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bisa dilakukan, sehingga dapat tetap berpuasa," katanya.

Untung menambahkan bahwa sebagian besar kasus vertigo bukan merupakan hal yang berbahaya, kecuali terjadi pada usia lanjut atau pada anak-anak. "Jangan berfikir bahwa vertigo berarti hal yang sangat serius, sebab sebagian besar vertigo itu termasuk yang tidak berbahaya, kecuali vertigo pada usia lanjut dan pada anak-anak yang serangannya mendadak," katanya.

Terdapat tiga upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah vertigo, yaitu mengatur pola makan dan pola tidur yang teratur serta rutin melakukan relaksasi. Dia menambahkan seseorang yang memiliki riwayat vertigo tidak perlu khawatir dengan kemungkinan kambuh saat sedang menjalani ibadah puasa.

"Adanya niat yang kuat dan keyakinan yang tinggi, maka akan mendapat atau mendorong kesiapan lahir dan batin, sehingga tubuh di bagian manapun akan siap siaga untuk tetap sehat, tidak terkecuali di bagian keseimbangan dan otak," katanya.

Dengan demikian, kata dia, maka penderita vertigo bisa mendorong atau mendapatkan kesembuhannya dan bisa beribadah puasa dengan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement