Ahad 17 Apr 2022 20:29 WIB

Penderita Diabetes Perlu Hati-Hati Konsumsi 3 Buah Ini

Buah kering, anggur, dan buah tropis perlu diwaspadai penderita diabetes.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Friska Yolandha
Kebun buah anggur. Beberapa jenis buah yang konsumsinya patut diwaspadai oleh penderita diabetes adalah buah kering, anggur, dan buah-buahan tropis.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Kebun buah anggur. Beberapa jenis buah yang konsumsinya patut diwaspadai oleh penderita diabetes adalah buah kering, anggur, dan buah-buahan tropis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pola makan sehat dan seimbang. Namun untuk penderita diabetes, konsumsi beberapa jenis buah perlu dibatasi karena bisa memicu lonjakan kadar gula darah.

Kontrol kadar gula darah merupakan hal yang penting dilakukan agar penderita diabetes bisa terlindungi dari risiko beragam komplikasi. Selain lewat obat-obatan, asupan makan juga berperan besar dalam upaya mengontrol kadar gula darah penderita diabetes.

Baca Juga

Terkait asupan makan, ada beberapa jenis buah yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah bila dikonsumsi secara berlebih. Menurut Diabetes UK, beberapa jenis buah yang konsumsinya patut diwaspadai oleh penderita diabetes adalah buah kering, anggur, dan buah-buahan tropis.

Konsumsi ketiga jenis buah ini patut diperhatikan karena bisa dengan mudah dikonsumsi secara berlebih. Sebagai contoh, ukuran satu porsi buah kering adalah satu sendok makan. Akan tetapi, orang-orang biasanya mengonsumsi buah kering lebih dari satu sendok makan. Padahal di dalam satu sendok makan buah kering, terdapat kandungan gula sebanyak 20 gram.

"Banyak orang yang jarang mengonsumsi buah, namun bila melakukannya (makan buah), mereka cenderung mengonsumsinya dalam jumlah lebih besar," jelas Diabetes UK, seperti dilansir Express.

Untuk bisa memilih makanan yang tepat, penyandang diabetes bisa mempertimbangkan indeks glikemik (IG) pada makanan yang ingin mereka konsumsi. IG merupakan sistem penilaian makanan yang mengandung karbohidrat, berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah ketika dikonsumsi.

Makanan dengan angka IG yang tinggi berarti memiliki kecenderungan untuk menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi. Sebaliknya, angka IG yang rendah menunjukkan bahwa makanan tersebut dipecah secara perlahan di dalam tubuh sehingga efek kenaikan kadar gula darah yang ditimbulkan juga terjadi secara bertahap.

Beberapa contoh makanan dengan angka IG yang tinggi dan patut diperhatikan penderita diabetes adalah makanan manis atau bergula, minuman soda bergula, roti putih, kentang, dan nasi putih. Sedangkan contoh makanan dengan angka IG yang rendah adalah beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan (pulses), serta makanan berbasis biji-bijian utuh.

National Health Service (NHS) menekankan bahwa makanan dengan angka IG yang tinggi bukan berarti tidak sehat. Sebaliknya, tidak semua makanan dengan angka IG yang rendah itu sehat. Kebijakan dalam memilih jenis, jumlah, dan kombinasi makanan para penderita diabetes sangat diperlukan untuk menciptakan pola makan yang sehat sesuai dengan kondisi diri sendiri.

Terkait penyakit diabetes, jenis yang paling banyak ditemukan di dunia adalah diabetes tipe 2 yang kerap berkaitan dengan pola hidup tidak sehat. Ada banyak orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 namun tidak menyadarinya.

Untuk bisa mengenali diabetes tipe 2 dengan lebih cepat, ada beberapa gejala yang dapat diwaspadai. Gejala tersebut di antaranya adalah frekuensi berkemih meningkat, terutama di malam hari, merasa haus sepanjang waktu, merasa sangat lelah, kehilangan berat badan tanpa berusaha, gatal di area kemaluan, pandangan kabur, dan luka sulit sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement