Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Insider, perwakilan Chanel mengatakan bahwa merek tersebut mematuhi semua undang-undang yang berlaku untuk operasi dan karyawannya. Chanel juga tunduk pada sanksi perdagangan.
"Inilah sebabnya kami telah meluncurkan proses untuk meminta klien yang tidak kami ketahui domisili utamanya untuk mengonfirmasi bahwa barang yang mereka beli tidak akan digunakan di Rusia," kata perwakilan tersebut.
Chanel menyadari bahwa proses itu telah menyebabkan kekecewaan bagi beberapa kliennya. Chanel saat ini sedang berupaya meningkatkan pendekatan dan memohon maaf atas kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
"Sebab menyambut semua klien kami, dari mana pun mereka berasal, adalah prioritas Chanel,” ujar perwakilan merek tersebut.