Sebab, berat badan yang tidak terkontrol jug berisiko melahirkan bayi dengan kurang energi kronis. Gizi berlebih dari ibu justru berisiko melahirkan bayi kecil karena ada penyumbatan.
"Makan steak dua porsi, misalnya, karena menganggap makan untuk dua orang, padahal tidak seperti itu. Berat badan ibu hamil naik satu sampai dua kilogram masih wajar," kata Prof Ocvi yang juga ketua Pokja Angka Kematian Ibu (AKI) Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia.
Menurut Prof Ocvi, musuh bersama saat ini bukan hanya ibu hamil yang terlalu kurus, tetapi juga terlalu gemuk. Risiko bayi kecil dan ibu dengan kematian akibat preklamsia mencapai 30 persen. Sebaliknya, anemia juga berisiko melahirkan anak stunting dan kematian ibu. Risiko preklamsia juga bisa menyerang ibu remaja.
"Bayi sudah kecil, prematur pula. Jadi, pastikan hamil sehat, usia cukup di atas 18 tahun, tidak usah periksa aneh-aneh, cukup ke laboratorium minimal cek Hb untuk tahu potensi anemia atau tidak," kata dia.