Rabu 06 Apr 2022 11:18 WIB

Tetanus: Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mengobatinya

Tetanus adalah penyakit infeksi berbahaya disebabkan bakteri Clostridium tetani.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Tetanus: Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mengobatinya
Tetanus: Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mengobatinya

Tetanus adalah salah satu penyakit yang namanya sudah familiar di kalangan masyarakat. Penyakit yang satu ini dikenal sebagai penyakit mematikan lantaran berhubungan dengan sistem saraf dan otot. 

Nama tetanus diambil dari bahasa Yunani ‘tetanos’ yang bermakna ‘menegang’. Hal tersebut dikarenakan penderita tetanus umumnya mengalami gejala awal berupa kejang-kejang dengan rahang yang tertutup rapat (lockjaw), punggung melengkung, disertai sesak napas. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap mengenai apa itu tetanus. 

Baca Juga: Fakta Varian Covid-19 Terbaru, Omicron dan Vaksin Booster

Apa Itu Tetanus?

Apa Itu Tetanus

Apa Itu Tetanus?

Tetanus adalah penyakit infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, kotoran manusia, hewan peliharaan, dan daerah pertanian. Tak hanya itu, bakteri Clostridium tetani juga dapat ditemukan pada besi berkarat dan ujung jarum atau peniti yang tidak steril. 

Bakteri Clostridium tetani dapat menyerang manusia maupun hewan, bahkan bayi yang baru lahir melalui luka iris tali pusar yang tidak dipotong dengan pisau steril. Tak tanggung-tanggung, penyakit tetanus merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian pada bayi. 

Penyebab Tetanus

Pada dasarnya, penyakit tetanus dapat menyerang semua orang, tak peduli tua maupun muda. Namun orang-orang dengan kondisi berikut lebih berisiko terserang penyakit tetanus.

  • Orang yang belum mendapatkan injeksi vaksin tetanus.
  • Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang lemah.
  • Luka pada kulit yang dibiarkan terbuka atau tidak dibersihkan dengan baik.

Gejala Tetanus

Gejala tetanus yang umum dialami oleh penderita ialah kejang atau kaku pada otot rahang (lockjaw). Selain itu terdapat beberapa gejala tetanus lainnya yang ikut menyertai gejala utama, antara lain:

  • Kram pada rahang.
  • Kejang otot secara tiba-tiba, biasanya terjadi pada otot sekitar perut.
  • Otot di sekujur tubuh terasa kaku dan sakit.
  • Sulit menelan.
  • Sakit kepala.
  • Demam dan berkeringat.
  • Perubahan pada tekanan darah dan detak jantung.

Komplikasi Penyakit Tetanus

Apabila gejala tetanus terjadi dan pasien tidak segera ditangani oleh tenaga medis, maka pasien berIsiko mengalami komplikasi. Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit tetanus.

  • Kesulitan bernapas.
  • Kejang yang mengakibatkan penyempitan pada pita suara (laryngospasms).
  • Patah tulang.
  • Terjadi infeksi yang lebih parah.
  • Penyumbatan arteri utama pada paru-paru akibat adanya penggumpalan darah.
  • Sederet penyakit yang menyerang paru-paru, seperti pneumonia, emboli paru, dan infeksi paru-paru.
  • Gagal ginjal akut.
  • Jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
  • Kerusakan otak yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan oksigen dari paru-paru. 
  • Gangguan lainnya akibat terlalu lama berada di rumah sakit.

Baca Juga: Vaksin Influenza: Manfaat, Jenis, hingga Efek Sampingnya

Cara Mengobati Tetanus

Seseorang yang mengalami gejala-gejala tetanus sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani secara medis sebelum bakteri semakin menyebar dan infeksi yang terjadi semakin parah. 

Biasanya para dokter akan melakukan diagnosa terhadap gejala-gejala yang dialami pasien. Pemeriksaan penunjang juga turut dilakukan demi memastikan bahwa gejala yang dialami oleh pasien memang benar-benar diakibatkan oleh Clostridium tetani.

Jika dokter sudah memastikan bahwa pasien mengidap tetanus, maka pasien diwajibkan menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mengobati luka dan meredakan gejala tetanus. 

Adapun rangkaian pengobatan yang dilakukan di rumah sakit meliputi:

  1. Perawatan Luka

    Perawatan luka ini biasanya meliputi pembersihan luka, menutup luka dengan kasa atau perban, hingga menjahit luka yang terbuka. 

    Perawatan ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi yang diakibatkan oleh bakteri lain yang juga mungkin saja masuk melalui luka tersebut. 

  2. Suntikan Antitetanus

    Perawatan selanjutnya ialah pemberian suntikan antitetanus. Zat antitetanus yang disuntikkan ini berfungsi untuk menetralkan racun neurotoksin yang dibawa oleh bakteri Clostridium tetani.

  3. Pemberian Antibiotik

    Antibiotik perlu diberikan pada pasien untuk membunuh bakteri penyebab tetanus. Pemberian antibiotik dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan dan ada atau tidaknya reaksi alergi yang dialami oleh pasien terhadap zat antibiotik. 

  4. Pemberian Obat Penenang

    Selain antibiotik, pasien juga akan diberi obat penenang guna melemaskan otot-otot yang tegang dan kaku akibat kejang. 

    Obat penenang yang diberikan oleh dokter menyesuaikan dosis yang dibutuhkan dan reaksi tubuh pasien setelah pemberian obat. 

  5. Pemberian Magnesium Sulfat dan Beta Blocker

    Obat dengan kandungan magnesium sulfat dan beta blocker disini berfungsi untuk mengatur irama detak jantung dan pernapasan. 

    Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya, gangguan pada saluran pernapasan dan paru-paru serta detak jantung yang berhenti tiba-tiba merupakan komplikasi penyakit tetanus.

    Magnesium sulfat dan beta blocker dikonsumsi untuk mengurangi gejala komplikasi yang dialami oleh pasien. 

  6. Vaksin Tetanus

    Vaksin tetanus tetap harus dilakukan meskipun seseorang sudah positif mengidap penyakit tetanus. Selain untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri, vaksinasi juga berfungsi sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus. 

  7. Pemasangan Alat Bantu Pernapasan

    Alat bantu pernapasan mungkin diperlukan untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan dan pembuluh darah di paru-paru.

Upaya Pencegahan Tetanus

Upaya Pencegahan Tetanus

Upaya Pencegahan Tetanus

Salah satu upaya pencegahan tetanus adalah melalui penyuntikan vaksin tetanus. Setelah melakukan penyuntikan vaksin, tubuh akan membuat antibodi yang dapat melawan racun neurotoksin. Di Indonesia, vaksin tetanus wajib diberikan, khususnya pada anak-anak.

Selain vaksinasi, tindakan lain yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit tetanus ialah membersihkan luka dengan air mengalir. Sebaiknya kamu juga tidak membiarkan lukamu terbuka begitu saja.

Pastikan kamu juga menggunakan peralatan yang sudah disterilkan untuk mengobati luka. Karena kamu tidak pernah tahu berapa banyak bakteri yang melekat pada peralatanmu. 

Jika kamu merasakan gejala-gejala tetanus, maka sesegera mungkin pergilah ke dokter untuk mendapat pertolongan medis. Percayalah, menundanya hanya akan membuat penyakitmu bertambah parah. 

Jangan Menganggap Sepele Penyakit Tetanus!

Kesimpulannya, tetanus adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka pada permukaan kulit yang diakibatkan oleh berbagai hal.

Meskipun tampaknya sepele, namun tetanus dapat mengakibatkan kematian karena racun neurotoksin yang disebarkan oleh bakteri Clostridium tetani dapat menyebabkan penggumpalan darah, serta membuat otot menjadi tegang dan kaku. 

Tak hanya itu, apabila tidak segera mendapat pertolongan medis, penyakit tetanus dapat berevolusi menjadi berbagai penyakit lain. Seperti gagal ginjal, pneumonia, hingga detak jantung yang tak beraturan. 

Oleh karena itu, lakukan vaksinasi secara rutin sebagai tindakan pencegahan dan jangan biarkan luka terbuka. Pastikan juga kamu selalu mencuci luka dengan air yang mengalir sampai tidak ada debu atau tanah yang menempel.

Baca Juga: Biaya Imunisasi Anak Lebih Hemat, Orangtua Perlu Terapkan 4 Tips ini!

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement