REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film The Godfather rilis perdana pada 24 Maret 1972 dan kini memperingati 50 tahun penayangannya. Sinema arahan sutradara Francis Ford Coppola itu mengadaptasi novel karya Mario Puzo.
Plotnya menyoroti keluarga Corleone yang menjalankan organisasi kriminal. Ada berbagai lapisan cerita yang membuat penonton sukar beranjak. Kritikus menyebut film ini estetik dan menarik secara kultural maupun sejarah.
Tentu saja sosok Don Vito Corleone beserta keluarganya merupakan tokoh fiktif. Namun, tetap saja sinema ini punya daya tarik yang disukai penggemarnya.
Selama penggarapan film The Godfather, ada sejumlah hal di balik layar yang belum banyak diketahui oleh publik. Berikut lima fakta mengejutkan itu, seperti dilansir di laman Screen Rant pada Kamis (24/3/2022):
1. Francis Coppola hampir dipecat
Selama pembuatan film, Francis Coppola hampir dipecat beberapa kali. Dia juga bukan sutradara pilihan pertama Paramount Pictures. Posisi itu ditawarkan kepada Elia Kazan, Arthur Penn, Peter Yates, Costa-Gavras, Sergio Leone, Otto Preminger, Franklin J Schaffner, dan Richard Brooks, yang semuanya menolak.
Coppola akhirnya direkrut sebagai sutradara dan dia ikut menulis skenario bersama Puzo. Namun, para eksekutif mempermasalahkan banyak keputusan dan gaya penyutradaraan sang sineas. Untunglah dia urung dipecat karena film yang dia arahkan sukses besar.
2. Perdebatan soal pemeran utama
Dua tokoh utama di film ini adalah Don Vito Corleone dan putra bungsunya, Michael Corleone, yang diperankan oleh Marlon Brando dan Al Pacino. Keduanya merupakan pilihan Coppola, bukan keinginan studio.
Para eksekutif studio kala itu lebih menginginkan aktor terkenal untuk memainkan peran utama, misalnya Robert Redford. Setelah diskusi yang alot, studio menuruti kemauan Coppola, namun Al Pacino sempat hampir dipecat sebanyak tiga kali selama pembuatan film.
Nyatanya, akting Brando sebagai Vito Corleone diganjar Piala Oscar, meski sang aktor menolak penghargaan Academy Award tersebut sebagai wujud protes. Di ajang yang sama, Al Pacino mendapat nominasi sebagai aktor pendukung terbaik.
3. Tidak boleh ada kata mafia
Saat pembuatannya, ada kekhawatiran film memicu stereotip terhadap warga Italia. Liga Hak Sipil Italia-Amerika mengadakan rapat umum pada 1970 untuk memprotes dan menghentikan produksi The Godfather.
Produksi tidak dihentikan, tapi ada kesepakatan dengan liga tersebut. Mereka memastikan skenario film sama sekali tidak memuat istilah "mafia" dan "Cosa Nostra" (pengelompokan "keluarga" mafia). Dengan demikian, dialog pemeran sama sekali tidak menyebut kata itu, para tokohnya pun hanya disebut sebagai keluarga yang menjalankan organisasi kriminal.
4. Para pemain saling menjahili
Untuk sebuah film dengan nuansa yang sangat gelap, cukup menggelikan mengetahui bahwa para pemain suka saling menjahili selama ada di lokasi syuting. Para aktor yang sering melakukan ini yakni Marlon Brando, Robert Duvall, dan James Caan.
5. Jeruk selalu muncul sebelum adegan kematian
Permainan simbol dalam adegan menjadi daya tarik The Godfather. Salah satunya, jeruk menjadi simbol kematian, kerap dimunculkan sebelum baku tembak atau menjelang seseorang terbunuh.
Pertimbangan sinematik itu dipuji oleh penulis Harlan Lebo dalam bukunya, The Godfather Legacy. Dia salut kepada ide desainer produksi Dean Tavoularis itu karena warna cerah jeruk menjadi kontras dengan nuansa film secara keseluruhan.