Rabu 23 Mar 2022 09:49 WIB

GERD Biasanya Kumat Pukul 1-2 Malam, Posisi Tidur Seperti Apa yang Bisa Bikin Nyaman?

Kualitas tidur penderita GERD bisa terganggu akibat kekambuhan di malam hari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur (ilustrasi). Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dibandingkan badan baik untuk mencegah kekambuhan penderita GERD di malam hari.
Foto: Piqsels
Tidur (ilustrasi). Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dibandingkan badan baik untuk mencegah kekambuhan penderita GERD di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian penderita Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) mungkin kerap mengalami kekambuhan di malam hari, di mana asam lambungnya naik ke kerongkongan. Kondisi ini tentu dapat memunculkan gejala yang bisa memengaruhi kualitas tidur.

"Umumnya, (asam lambung) meningkat pada pukul satu atau dua malam, karena hormonalnya demikian," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH dalam virtual media briefing bersama Wellesta CPI beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Asam lambung yang naik di malam hari bisa memunculkan gejala-gejala yang tidak nyaman. Tak jarang, kekambuhan ini mendorong penderita GERD terbangun dari tidur mereka. Akibatnya, kualitas tidur dan hidup penderita GERD bisa ikut terganggu.

"Penting buat dia untuk menjaga posisi tidurnya," ujar Prof Ari.

Prof Ari mengatakan posisi tidur yang tepat bisa membantu mencegah terjadinya kekambuhan GERD di malam hari. Posisi yang dianjurkan adalah posisi tidur di mana bagian kepala lebih tinggi dibandingkan badan. Posisi tidur seperti ini bisa dicapai dengan meletakkan dua bantal di kepala saat tidur.

"Selalu anjurkan bantal tinggi, kalau lurus sedikit (posisi tubuhnya) langsung nyesek biasanya," jelas Prof Ari.

Selain memperbaiki posisi tidur, kekambuhan GERD di malam hari juga dapat dicegah lewat terapi pengobatan. Salah satunya dengan menggunakan obat penghambat pompa proton (PPI).

Hanya saja, pada sebagian kasus, penderita GERD masih bisa mengalami kekambuhan atau asam lambungnya naik di malam hari meski sudah menggunakan obat PPI. Dalam kasus seperti ini, obat vonoprazan bisa direkomendasikan.

Vonoprazan merupakan obat golongan potassium-competitive acid blocker (P-CAB) yang sudah bisa diakses oleh pasien GERD di Indonesia. Obat penekan asam lambung ini dapat meningkatkan pH lambung secara cepat, meredakan nyeri ulu hati dengan cepat, dan menyembuhkan esofagitis erosif yang parah dengan cepat dan lebih baik dibandingkan PPI.

"Obat ini mampu mengontrol dengan baik sekresi asam pada malam hari," ujar Prof Ari yang merupakan dokter spesialis gastroenterologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement