Perusahaan juga mencatat bahwa mereka menyumbang ke lembaga negara yang mendukung RUU tersebut. Namun, menyusul reaksi internal dari karyawan, Chapek pada Senin (14/3/2022) meminta maaf karena tidak mengambil sikap.
"Anda membutuhkan saya untuk menjadi sekutu yang lebih kuat dalam memperjuangkan persamaan hak dan saya mengecewakan Anda. Saya menyesal. Karyawan kami melihat kekuatan perusahaan hebat ini sebagai peluang untuk berbuat baik," ujar bos Disney, yang sejak itu berjanji untuk menghentikan sumbangan politik ke negara bagian Florida.
Di mata karyawan Disney, pengakuan bersalah itu dianggap terlalu terlambat. Mereka sempat melakukan pemogokan untuk memprotes sikap Chapek yang dianggap tidak bertindak itu.
"Dengan mendukung para politisi yang membawa undang-undang ini dan tidak mengambil sikap publik untuk menentangnya, Chapek dan kepemimpinan (The Walt Disney Company) telah memperjelas bahwa mereka lebih dari bersedia untuk mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan karyawan mereka demi laba perusahaan. Kami tidak akan mendukung ini lagi," tulis penyelenggara demonstrasi dalam sebuah pernyataan.