REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen telah menjadi pilihan populer yang dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat oleh banyak orang saat ini. Dari kelelahan hingga kekebalan, tablet kecil ini dianggap mampu mengatasi segala macam masalah.
Namun, produk suplemen juga telah menerima pengawasan yang luas dalam beberapa tahun terakhir. Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan, suplemen tertentu memiliki efek samping dari kejang hingga menyebabkan kematian.
Beberapa suplemen seperti vitamin D selama bulan-bulan musim dingin adalah suatu keharusan. Namun menurut beberapa ahli, vitamin lainnya mungkin tidak terlalu berefek signifikan. Ahli cenderung menyampaikan pesan yang sama yakni jangan mengonsumsi suplemen kecuali benar-benar membutuhkannya. Misalnya, ketika seseorang kekurangan vitamin.
Beberapa suplemen telah dikaitkan dengan efek samping yang sangat serius. Dari produk herbal hingga vitamin, suplemen kini sudah umum digunakan oleh banyak orang. Namun, penelitian dan percobaan telah mengungkapkan sisi gelap dari nutrisi kecil dalam bentuk efek yang tidak diinginkan dan menimbulkan risiko.
Jangan biarkan pil kecil menipu Anda. Itu mungkin terlihat seperti obat lain yang didapatkan dari apotek, tetapi pil tidak diatur dengan cara yang sama karena termasuk dalam kategori makanan.
Salah satu suplemen, khususnya, terkait efek samping yang parah adalah pil atau bubuk kafein. Dicirikan sebagai stimulan, produk kafein ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi ketika merasa mengantuk. Setiap orang memiliki hari lebih lambat dan sesekali membutuhkan asupan kopi. Namun, menurut ahli, tetap menyadari hal yang nyata mungkin merupakan pilihan lebih aman.
FDA melaporkan produk kafein murni dan sangat terkonsentrasi memicu ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan.''Dan telah berkontribusi pada setidaknya dua kematian di Amerika Serikat.''
Badan kesehatan menetapkan, semua ini bisa menjadi gejala keracunan kafein. Dibandingkan dengan secangkir kopi atau teh biasa, produk kafein murni dan sangat terkonsentrasi jauh lebih "kuat". Itulah sebabnya pil tersebut dapat memicu efek "serius" ini.
FDA menjelaskan, suplemen makanan ini sering dapat dibeli dalam jumlah besar, dengan kemasan yang berisi hingga ribuan porsi. Hal itu biasanya mengharuskan konsumen untuk menentukan dosis aman "dari apa yang bisa menjadi jumlah yang beracun atau bahkan mematikan" untuk diri mereka sendiri.
Selanjutnya, FDA memperingatkan bahwa batas antara jumlah yang aman dan beracun cukup ambigu. Hal itu dikarenakan orang kesulitan mengukur jumlah yang tepat dengan peralatan dapur pada umumnya. Jadi, menghindari mengonsumsimya tentu menjadi pilihan lebih baik.