Rabu 16 Mar 2022 05:10 WIB

Covid-19 Menuju Endemi, Ada Lima Fase yang akan Terjadi

Fase terendah adalah pandemi, dan kelima adalah eradikasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Dalam satu pandemi, termasuk Covid-19, terjadi lima fase.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dalam satu pandemi, termasuk Covid-19, terjadi lima fase.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, dalam satu pandemi termasuk Covid-19 terjadi lima fase. Fase terendah adalah pandemi dan fase kelima adalah eradikasi.

"Pertama adalah fase pandemi yaitu terjadi peningkatan kasus secara tak terduga sampai menyebar ke wilayah geografis global," ujar Reisa saat mengisi konferensi virtual, dikutip Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia menyebutkan tahap kedua yaitu fase deselerasi yaitu terjadi penurunan jumlah kasus baru Covid-19 secara global. Reisa mengatakan, ada dua faktor yang mengubah tren penurunan yaitu varian baru dan imunitas. 

Sementara fase ketiga yaitu endemi yakni penyebaran penyakit terjadi secara konsisten yang artinya ada tapi terbatas di wilayah tertentu saja dan berada pada level yang tidak mendisrupsi kehidupan publik serta dapat diprediksi dan stabil. Di fase ini, Reisa melanjutkan, masyarakat harus bisa berdampingan dengan kasus yang terkendali. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu cara mengantisipasinya dan mengobatinya sehingga tidak membebani sistem kesehatan dan fasilitas kesehatan di lingkungannya. 

Di fase endemi ini, dia melanjutkan, Covid-19 seharusnya tidak mengganggu kehidupan sosial sehari-hari. Kemudian, fase keempat pandemi, yaitu eliminasi yakni penurunan hingga nol kasus di satu wilayah geografis tertentu karena hasil intervensi yang terus-menerus dilakukan. 

Ia melanjutkan, ada intervensi yang dilakukan sehingga tertahan kasusnya sampai nol. Kemudian fase kelima pandemi adalah eradikasi atau reduksi sampai nol kasus hingga tidak ditemukan lagi secara permanen di seluruh dunia sampai tidak diperlukan lagi intervensi apapun.

Reisa mengakui, tren penurunan kasus Covid-19 saat ini membuat Indonesia siap masuk di fase deselerasi yaitu fase sebelum endemi tapi satu tahap setelah pandemi. Tak heran, mulai ada pelonggaran mobilitas masyarakat yang sudah diberlakukan karena tren penanganan kasus Covid-19 semakin membaik. 

"Tetapi untuk memasuki fase lebih rendah harus yakin dan tetap terus kerja sama bahwa kita bisa mengupayakan sampai  kasusnya benar-benar terkendali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement