REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature's "Scientific Reports" mengevaluasi penggunaan filter udara. Para ilmuwan meneliti filter yang dilapisi dengan biosida baru antivirus dan antimikroba yang dirancang untuk membunuh virus, bakteri, dan patogen lain yang dapat menyebar melalui udara dalam tetesan kecil.
Dilansir dari laman Slash Gear, Senin (14/3/2022), selain kondisi laboratorium, filter diuji dalam uji coba di Inggris. Ilmuwan mengatakan hal itu terbukti sangat efektif dalam mengurangi kuman yang menyebar melalui sistem sirkulasi udara.
Studi tersebut merinci risiko tertular penyakit yang ditularkan melalui udara (Covid 19) saat berada di transportasi umum yang menggunakan AC dengan udara daur ulang. Para peneliti mengutip data yang menunjukkan tingkat infeksi pernapasan yang jauh lebih tinggi di antara orang-orang di Inggris yang bepergian dengan bus atau trem dalam beberapa hari setelah gejala berkembang.
Contoh-contoh ini menyoroti pentingnya sistem penyaringan udara. Meskipun perlu untuk menentukan filter mana yang paling efektif melawan penyakit yang paling sering kita hadapi di ruang publik.
Para ahli juga fokus pada Covid-19 dan risiko yang dihadapi seseorang saat menggunakan transportasi umum. Pendingin udara yang diatur untuk mendaur ulang udara mungkin harus disalahkan atas jumlah kasus yang besar ini di antara para penumpang, di situlah sistem penyaringan udara masuk.
Filter HEPA adalah salah satu pilihan yang populer. Tapi studi baru menunjukkan tak hanya hemat energi, namun juga gagal secara aktif menghancurkan patogen di udara. Hal ini berpotensi memungkinkan mereka untuk berkembang biak dalam sistem penyaringan udara.
Para peneliti di balik penelitian ini pergi ke arah yang berbeda. Mereka menerapkan chlorhexidine digluconate (CHDG) sebagai lapisan pada serat filter udara. Mereka menemukan itu bekerja dengan baik melawan Covid 19.
Lapisan Novel terbukti berguna di kereta umum
Filter udara yang dilapisi dengan CHDG memungkinkan aliran udara yang sama seperti filter yang tidak dirawat saat dipasang di AC komersial. Lapisan tersebut tidak memiliki dampak nyata pada serat filter. Dengan menggunakan metode pengujian, para ilmuwan menemukan patogen umum, termasuk E. coli , dengan cepat dihancurkan oleh lapisan saat melewati filter. Dalam beberapa kasus, kuman dihilangkan dalam satu menit setelah kontak.
Penelitian ini menemukan lapisan ini juga terbukti sangat efektif melawan virus penyebab Covid 19, menjadikannya metode yang menjanjikan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan saat pandemi berlanjut. Filter juga ditemukan untuk mempertahankan efektivitasnya selama penggunaan jangka panjang.
"Perawatan filter tahan lama sepanjang siklus hidup pemeliharaan filter yang ada dan telah ditunjukkan untuk bekerja di lingkungan operasional," tulis peneliti.