Sabtu 12 Mar 2022 08:57 WIB

Berkaca dari Wabah di Masa Lalu, Bagaimana Covid-19 akan Berakhir?

Covid-19 diprediksi akan berakhir pada akhir tahun ini.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Covid-19 diprediksi akan berakhir pada akhir tahun ini.
Foto:

3. Zika

Pada tahun 2015, Brasil mengalami wabah infeksi virus Zika yang disebarkan oleh nyamuk yang cenderung hanya menyebabkan penyakit ringan pada sebagian besar orang dewasa dan anak-anak. Tapi itu menjadi teror karena infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan otak, menyebabkan bayi lahir dengan kepala yang sangat kecil.

Akhir tahun 2015, nyamuk juga menyebarkan virus zika di negara-negara Amerika Latin lainnya. Pada 2016, WHO mendeklarasikannya sebagai wabah global dan darurat kesehatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menerima laporan tentang 224 kasus penularan Zika oleh nyamuk di benua Amerika Serikat dan lebih dari 36 ribu di wilayah AS sebagian besar di Puerto Rico.

Tetapi jumlah tersebut turun secara dramatis pada tahun 2017 dan hampir menghilang tak lama setelah itu, setidaknya di AS. Para ahli percaya epidemi itu lenyap ketika orang mengembangkan kekebalan. Meski begitu, zika bisa menjadi ancaman kembali ketika virus bermutasi atau sejumlah besar orang muda datang tanpa kekebalan.

 

4. COVID-19

WHO yang berbasis di Jenewa menyatakan COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, dan akan memutuskan kapan darurat internasional berakhir setelah meninjau berapa banyak negara yang mengalami penurunan kasus atau setidak rawat inap dan kematian.

WHO belum mengumumkan ambang batas target. Tetapi para pejabat minggu ini menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan akhir pandemi dengan mencatat berapa banyak lagi yang harus diselesaikan sebelum dunia dapat membalik halaman. Kasus COVID-19 berkurang di AS, dan turun secara global dalam minggu terakhir sebesar 5 persen. Tetapi kasus meningkat di beberapa tempat, termasuk Inggris, Selandia Baru dan Hong Kong.

“Orang-orang di banyak negara masih membutuhkan vaksin dan obat-obatan. Di Amerika Latin dan Karibia saja, lebih dari 248 juta orang belum mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah kemungkinan akan melihat peningkatan penyakit, rawat inap dan kematian di masa depan,” kata Dr Carissa Etienne, direktur Pan American Health Organization yang merupakan bagian dari WHO

“Kita belum keluar dari pandemi ini. Kita masih perlu melihat pandemi ini dengan sangat hati-hati,” kata Dr Ciro Ugarte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement