Menurut ahli, dalam tahap sirosis, penyakit ini dapat muncul tanpa gejala selama bertahun-tahun. Analisis napas mungkin berguna untuk mendeteksi patologi hati yang tersembunyi.
Studi ini secara khusus meneliti apakah senyawa bau napas tertentu dapat ditemukan pada pasien hati yang menderita sirosis atau mungkin berguna untuk diagnosis. Sebanyak 52 pasien hati dan 50 sukarelawan sehat terdaftar dengan udara alveolar yang dianalisis dengan spektrometri massa kromatografi gas.
Hasil penelitian menemukan bahwa dimetil sulfida, aseton, 2-butanon, dan 2-pentanon meningkat pada pernapasan pasien hati. Sementara itu, indol dan dimetil selenida menurun.
Disimpulkan bahwa fetor hepaticus disebabkan oleh dimetil sulfida dan pada tingkat yang lebih rendah oleh keton di udara alveolar. Analisis napas memungkinkan untuk membedakan pasien dengan bau napas tak sedap terkait dengan patologi hati.