Kamis 03 Mar 2022 01:07 WIB

Kena Omicron, 3 Gejala yang Kurang Lazim Bisa Muncul: Beda dengan Gejala Klasik Covid-19

Kena omicron, orang tak selalu mengembangkan gejala klasik Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Gejala infeksi SARS-CoV-2 varian omicron dapat berbeda dengan gejala klasik Covid-19...
Foto:

Delirium adalah respons umun terhadap infeksi dan penyakit baru pada orang tua, tetapi penting untuk tidak mencampuradukkan dengan gejala demensia atau penyakit Alzheimer. Ada dua jenis delirium yang terlihat, yakni delirium hiperaktif dan delirium hipoaktif.

Delirium hiperaktif adalah kondisi di mana seseorang mengubah karakter mereka hingga terlihat menjadi gelisah, tertekan, atau bahkan agresif. Orang yang merawat pasien ini bisa dengan mudah mengenali perubahan tersebut karena mengetahui apa yang dikatakan atau dilakukan pasien.

Sementara itu, delirium hipoaktif adalah yang lebih umum, tetapi lebih sulit dikenali. Ini terjadi saat orang menarik diri, mengantuk, dan kurang responsif atau terlibat dalam yang terjadi di sekitar mereka, termasuk ketika perlu ke toilet ataupun perubahan kebiasaan makan.

photo
Infografis 6 Hal yang Harus Dilakukan Saat Positif Omicron - (republika.co.id)

3. Melewatkan makan

Satu dari tiga orang yang terinfeksi Covid-19  kehilangan nafsu makan dan melewatkan waktu makan. Ini adalah tanda pertama Covid-19 di rumah perawatan.

Pasien berusia 35 tahun ke atas bisa kehilangan nafsu makan selama lebih dari sepekan. Gejala ini sangat mungkin terjadi yang bersamaan dengan kelelahan, yang terjadi pada lebih dari 87 persen orang dewasa di aplikasi ZOE.

Sekitar setengah dari orang-orang yang kehilangan nafsu makan juga akan mengalami demam. Mereka juga batuk terus-menerus, mengalami sakit perut, dan diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement