REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) angkat bicara mengenai kabar berita bahwa obat parasetamol berpengaruh terhadap respons imun usai divaksin Covid-19. ITAGI menilai parasetamol aman diberikan usai vaksinasi Covid-19 jika sesuai indikasi.
"Parasetamol yang diberikan sebelum vaksin tidak dianjurkan. Namun, aman diberikan setelah vaksin jika diperlukan sesuai indikasi," kata Executive Secretary ITAGI Julitasari Sundoro saat dihubungi Republika, Rabu (2/3/2022).
Terkait kabar parasetamol mengurangi respons imun, dia membantahnya. Julitasaro menjelaskan, parasetamol adalah obat untuk pereda panas.
Terpisah, Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis menambahkan, Parasetamol boleh diberikan. Namun, diberikan dengan kondisi tertentu."Diberikan bila timbul reaksi setelah vaksin," ujarnya.
Baca juga: Parasetamol tak Dianjurkan Diminum Sebelum atau Segera Setelah Vaksinasi
Sebelumnya, para peneliti yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran dan Kesehatan University of Sydney melakukan tinjauan klinis terkait hubungan antara pengaruh obat-obatan dengan respons imun terhadap Covid-19. Hasilnya, ada sejumlah obat yang tidak berpengaruh, bahkan juga tidak dianjurkan.
Penulis utama penelitian, Christina Abdel-Shaheed, mengatakan awalnya tertarik untuk mempelajari kemungkinan dampak parasetamol (asetaminofen) selama pandemi. Hal ini mengingat banyak orang yang menyiapkan stok obat pada bulan-bulan pertama Covid-19.
Mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen sebelum atau segera setelah vaksinasi, misalnya tidak dianjurkan, karena ini dapat mengurangi respons imun yang diinginkan tubuh terhadap vaksin. Untuk cacar air, penggunaan ibuprofen tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit bakteri sekunder.