REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Konser super group K-pop, BTS, akan dihadiri total 45 ribu penggemar di Seoul, Korea Selatan. Konser yang rencananya diselenggarakan pada bulan depan ini akan menjadi acara musik live terbesar di Korea Selatan, sejak awal pandemi.
Kementerian Kebudayaan Korea Selatan telah mengizinkan grup beranggotakan tujuh orang itu mengundang 15 ribu penonton ke masing-masing dari tiga konser tatap muka. Konser ini akan diadakan di stadion luar ruangan berkapasitas hampir 70 ribu orang pada Maret.
Perwakilan dari Partai Demokrat, Jeon Yonggi, menyebut ini akan menjadi jumlah penonton terbesar yang menghadiri konser musik di Korea Selatan, sejak pandemi dimulai pada awal 2020. Konser bertajuk "Permission To Dance On Stage - Seoul" di Stadion Olimpiade Jamsil di Seoul selatan akan berlangsung pada 10 dan 12-13 Maret 2022.
Ini akan menjadi konser pertama BTS untuk penonton langsung di Korea Selatan, dalam waktu sekitar dua setengah tahun. Terakhir kali, grup yang dipimpin Kim Nam-joon itu tampil live di Korea untuk konser BTS World Tour "Love Yourself: Speak Yourself" di tempat yang sama pada Oktober 2019.
Untuk penggemar yang tidak dapat menghadiri pertunjukan secara langsung, pertunjukan pada 10 dan 13 Maret juga disiarkan langsung secara daring. Sementara itu, konser pada 12 Maret akan tersedia di bioskop di seluruh dunia untuk acara menonton langsung.
Korea Selatan mulai mengizinkan konser tatap muka mulai November 2021 di bawah kebijakan "hidup dengan Covid-19". Saat ini, konser musik dibatasi pada kapasitas 50 persen atau 4.000 penonton untuk fasilitas dalam ruangan, sehingga memungkinkan adanya jarak fisik. Semua penonton harus menunjukkan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif terbaru, sementara penyelenggara harus menempatkan pekerja manajemen keselamatan dalam jumlah yang cukup.
Meski demikian, jumlah 15 ribu hanya 22,9 persen dari 65.599 kursi di stadion. "Kami menyetujui konser dengan syarat bahwa jumlah pekerja manajemen keselamatan harus 5 persen dari jumlah penonton," kata seorang pejabat kementerian dilansir Yonhap News, baru-baru ini.
Selain itu, Kementerian akan mengirim pejabat ke lokasi untuk memeriksa apakah langkah-langkah keamanan dan jarak aman dilakukan dengan baik.