Senin 21 Feb 2022 19:30 WIB

Minum Suplemen tidak Kurangi Risiko Kematian Akibat Covid-19

Suplemen tidak terbukti bisa bantu hasil uji klinis Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Suplemen tidak terbukti bisa bantu hasil uji klinis Covid-19.
Foto: www.freepik.com.
Suplemen tidak terbukti bisa bantu hasil uji klinis Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengingat beberapa penelitian yang mengklaim kemanjuran suplemen melawan Covid-19, sebuah penelitian baru membuktikan bahwa konsumsi suplemen penambah kekebalan tubuh seperti vitamin C, D, dan zinc tidak mengurangi risiko kematian akibat virus. Hal ini merujuk pada studi dari The University of Toledo di Ohio, AS.

“Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa jika Anda mengonsumsi zinc, vitamin D atau C, itu dapat membantu hasil klinis Covid-19. Sayangnya, itu belum terbukti benar,” kata Dr Azizullah Beran, seorang residen penyakit dalam seperti dilansir dari Times Now News, Senin (21/2/2022).

Baca Juga

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition ESPEN, tim meninjau 26 studi peer-review dari seluruh dunia yang mencakup lebih dari 5.600 pasien Covid yang dirawat di rumah sakit. Analisis tidak menemukan penurunan angka kematian bagi mereka yang diobati dengan vitamin D, C atau zinc dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima salah satu dari tiga suplemen ini.

Meski pengobatan dengan vitamin D dapat dikaitkan dengan tingkat intubasi yang lebih rendah dan masa rawat inap yang lebih pendek, para peneliti menyatakan bahwa penelitian yang lebih ketat diperlukan untuk memvalidasi temuan itu. Vitamin C dan zinc tidak terkait dengan masa rawat inap yang lebih pendek atau menurunkan kemungkinan pasien menggunakan ventilator.

Para peneliti juga menganalisis sebagian kecil individu yang telah mengonsumsi vitamin D sebelum tertular virus dan tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat kematian. Namun, mereka mengingatkan bahwa penelitian tersebut tidak boleh ditafsirkan sebagai mengatakan suplemen vitamin dan mineral itu buruk atau harus dihindari, melainkan memperjelas bahwa mereka tidak efektif dalam mencegah kematian akibat Covid.

Pada saat yang sama, para peneliti juga mencatat bahwa mungkin beberapa pasien Covid yang kekurangan gizi atau kekurangan zat gizi mikro dapat mengambil manfaat dari mengonsumsi suplemen. Ini disarankan karena tubuh mereka sudah kekurangan nutrisi penting, bukan karena vitamin D atau vitamin C efektif melawan virus.

"Apa yang kami katakan adalah jika Anda tidak membutuhkan suplemen ini secara medis, jangan menganggapnya sebagai pelindung terhadap Covid. Suplemen tidak akan mencegah Anda mendapatkan virus dan tidak akan mencegah Anda dari kematian,” kata peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement