Selain itu, terdapat juga praktik di mana anak-anak ikut mempromosikan produk tertentu. Padahal, ada kemungkinan anak tidak menyukai fakta mereka terekspos di media sosial kelak ketika telah dewasa.
"Ini perlu hati-hati risiko untuk anak dikenali anak ini oleh orang-orang yang memanfaatkan besar sekali, perundungan di masa depan juga kemungkinan akan ada. Kemungkinan juga anak ini tidak suka bahwa diekspos, belum tentu anak itu selalu happy bahwa dia ada di media sosial," kata pendiri organisasi nirlaba yang fokus pada keamanan dan perlindungan anak itu.
Secara khusus, Diena menyoroti bagaimana anak-anak terkadang telah memiliki media sosial, meski setiap dari situs itu sudah memiliki batas umur yang dapat mengaksesnya. Jika anak aktif di dunia digital maka orang tua perlu mendampingi dengan menjaga waktu mengaksesnya.
Diena menjelaskan bahwa dunia anak pada dasarnya adalah bermain, berkoneksi dengan orang lain, dan mengeksplorasi dunia. Selain itu, orang juga perlu mendampingi anak dalam eksplorasi dunia nyata.