REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Serial baru Netflix “All of Us Are Dead” adalah salah satu tayangan populer di seluruh dunia saat ini. Semua orang menyukai K-drama yang berpusat pada zombi dan kiamat, karena alur cerita dan semua efek khusus luar biasa yang sesuai dengan reputasinya.
Acara "MMTG Jaejae" kehadiran seorang penata rias efek khusus terkenal yang bekerja di “All of Us Are Dead”, Shin Ji-hae. Ji-hae berbicara tentang profesinya hingga mengerjakan “keajaiban” pada Jaejae sendiri.
Selama Ji-hae menyelesaikan makeup zombi, Jaejae membacakan komentar yang dia lihat tentang zombi yang mereka lihat di film/acara TV Korea dibandingkan dengan zombi asing. Di serial “All of Us Are Dead”, semua zombi ditutupi dengan kulit dan bekas luka yang membusuk, sementara zombi di acara non-Korea cenderung tidak begitu berdarah.
“Mereka mengatakan zombi asing terlihat pucat, tidak berdarah, dan tampak jahat, sedangkan zombi Korea terlihat seperti mayat dengan kulit busuk dan bekas luka di sekujur tubuhnya,” kata Jaejae membacakan komentar penonton dilansir Korea Boo, Selasa (15/2).
Shin Ji-hae kemudian membagikan pemikirannya tentang hal itu. Dia sempat melakukan penelitian untuk makeup “All of Us Are Dead” sebelumnya. Dia mencatat beberapa perbedaan utama antara zombi asing dan zombi Korea.
“Saya melakukan banyak penelitian untuk 'All of Us Are Dead'. Dalam kasus zombi asing, ada banyak penekanan pada tengkorak. Struktur tulang zombi. Tetapi untuk zombi Korea, kami mengarah ke sesuatu yang lebih realistis, seolah-olah zombi mati baru-baru ini,” ujar Ji-hae.
Berdasarkan webtun populer, "All Of Us Are Dead" mengikuti kisah perjuangan hidup mati siswa-siswi di sebuah sekolah menengah, di mana kiamat zombie pecah dan mengancam kehidupan manusia.