Selasa 15 Feb 2022 12:15 WIB

Kasus Covid-19 Akibat 'Son of Omicron' Mulai Meningkat di Inggris, Apa Saja Gejalanya?

'Son of Omicron' adalah julukan untuk subvarian BA.2 dari omicron.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi SARS-CoV-2 varian omicron. Gejala infeksi SARS-CoV-2 subvarian omicron BA.2 alias Son of Omicron belum terbukti berbeda dengan gejala omicron.
Foto: Pixabay
Ilustrasi SARS-CoV-2 varian omicron. Gejala infeksi SARS-CoV-2 subvarian omicron BA.2 alias Son of Omicron belum terbukti berbeda dengan gejala omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi SARS-CoV-2 terkait subvarian omicron BA.2 tampak mengalami peningkatan yang signifikan di Inggris. Dalam rentang satu pekan, kasus Covid-19 terkait subvarian yang dijuluki "Son of Omicron" itu mengalami penambahan hingga 1.000 kasus, dari 6.000 menjadi 7.000 kasus.

Oxford University mengungkapkan bahwa omicron BA.2 memiliki tingkat transmisibilitas yang lebih tinggi dibandingkan omicron. Akan tetapi, omicron BA.2 memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghindari kekebalan dari vaksin.

Baca Juga

Lebih dari 95 persen kasus Covid-19 di Inggris disebabkan oleh varian omicron. Hanya sekitar 4,1 persennya yang disebabkan oleh BA.2, sedangkan sisanya disebabkan oleh varian lain.

Risiko kematian terkait varian omicron juga tampak 60 persen lebih rendah dibandingkan dengan delta. Gejala yang disebabkan oleh varian omicron juga lebih ringan dibandingkan delta atau varian lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement