Wiku mengungkapkan, strategi lainnya untuk mencegah penularan dan mengantisipasi adanya kasus tanpa gejala ialah dengan meningkatkan rasio kontak erat atau jumlah orang yang diidentifikasi sebagai kasus suspek. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula ambang waktu yang tepat dan metode testing yang lebih akurat untuk melakukan testing sejak pertama kali terpapar demi menjamin hasil tes yang keluar benar-benar akurat.
"Yang berikutnya, melakukan surveilans aktif khususnya pada tempat-tempat yang berisiko tinggi terjadi penularan atau hotspot penularan, seperti rumah sakit, kantor, maupun sekolah," katanya.
Apakah orang tanpa gejala lebih menular daripada yang bergejala? Wiku menjelaskan, hal tersebut belum terungkap.
"Metode testing seperti PCR yang dapat mengukur CT value hanya sekedar mengukur jumlah virus yang terdapat di dalam tubuh seseorang, bukan jumlah virus yang mampu ditularkan dari orang tersebut ke orang lain," kata Wiku.