REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan vaksinasi dosis penguat (booster) akan meningkatkan proteksi individu di tengah penyebaran varian Omicron."Vaksinasi dua dosis yang ada saat ini efektif terhadap Omicron. Penguat diperlukan bagi yang telah lewati lima bulan usai suntikan kedua," ujar Dicky Budiman, Sabtu (5/2/2022).
Saat ini, lanjut dia, belum diperlukan vaksin khusus Omicron. Vaksin yang ada saat ini masih mendukung pencegahan COVID-19.
"Riset awal menunjukkan saat ini kita belum perlu vaksin khusus Omicron," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan vaksinasi primer dan penguat yang dilakukan secara paralel oleh pemerintah dinilai sudah tepat."Kalau nggak, ya, banyak nanti kematiannya, jadi memang sudah kondisinya (vaksinasi primer dan penguat) mengharuskan paralel," tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pemberian vaksin penguat dibuat merata oleh pemerintah sebagai salah satu upaya memperluas cakupan vaksinasi secara nasional."Dalam ketentuan terbaru, pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau penguat itu dilaksanakan secara serentak semuanya di seluruh kabupaten kota, bagi masyarakat umum," katanya.