REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menyebut petugas kesehatan dapat mengenakan masker N95 hingga lima kali. Tetapi para ahli mengatakan seberapa sering rata-rata orang dapat memakainya dengan aman akan bervariasi tergantung pada bagaimana masker tersebut digunakan.
Misalnya, mengenakan masker yang sama untuk pergi berbelanja ke toko kelontong sangat berbeda dengan memakainya sepanjang hari pada saat bekerja. Menurut Richard Flagan, seseorang yang mempelajari masker dan aerosols di California Institute of Technology, bahwa jumlah waktu pemakaian masker lebih penting daripada seberapa sering dipakai.
Secara umum, Flagan merekomendasikan untuk membatasi penggunaan masker N95 sampai dua atau tiga hari. Lanjunya, dengan setiap napas yang diambil maka partikel menumpuk di masker. Hal itu bisa membuat lebih sulit bernapas jika masker telah menjebak banyak partikel.
“Mereka merendahkan kinerja masker,” ucap Flagan, Sabtu (29/1/2022).
Flagan menjelaskan, tali elastis pada masker juga bisa menjadi rusak dan tidak pas di wajah. Bahkan tidak menutup kemungkinan, masker menjadi kotor atau basah. Terutama jika digunakan pada saat beraktivtas dan berolahraga.
Apabila mulai terlihat ada perubahan di masker, sekalipun baru digunakan begerapa jam, kata Flagan, maka saatnya untuk berhenti menggunakannya. Menurut dia, karena masker N95 tidak bisa dicuci dan segera dibuang.