REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demensia merupakan sebuah kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016 yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta pada tahun 2050.
Demensia lebih sering terjadi pada individu di atas 65 orang, meski juga dapat memengaruhi orang yang lebih muda. Pada dasarnya, setiap orang bisa memperlambat perkembangan penyakit dan mempertahankan fungsi mental dengan beberapa cara termasuk mengonsumsi suplemen.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dapat menurunkan risiko demensia. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition, mengamati informasi diet dari lebih dari 215 ribu orang dewasa yang lebih tua tanpa demensia selama periode sekitar delapan tahun.
Para peneliti, membandingkan penggunaan suplemen minyak ikan dengan risiko mereka terkena demensia selama waktu itu. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penggunaan suplemen dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah.
Namun perlu dicatat, untuk penelitian ini peserta melaporkan asupan suplemen minyak ikan mereka sendiri. Artinya, hal itu bisa menyebabkan beberapa ketidakakuratan dibandingkan dengan mengukur indikator lain tentang berapa banyak lemak dalam tubuh mereka.
"Akan lebih baik jika mereka menggunakan biomarker yang divalidasi (indeks omega-3) di awal dan selama periode penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status omega-3 peserta studi," kata ahli nutrisi Doug Cook seperti dilansir dari Eat This, Senin (24/1/2022).
"Indeks omega-3 mencerminkan asupan omega-3 jangka panjang. Jadi, seseorang dapat mengatakan 'Saya mengonsumsi dua gram minyak ikan atau omega-3'. Tetapi jika indeks omega-3 mereka rendah, kita akan tahu bahwa asupan yang dilaporkan sendiri tidak akurat,” tambah Cook.
Meski begitu, penelitian ini mendukung pentingnya memiliki asam lemak omega-3 dalam tubuh Anda. Omega-3 telah dikaitkan dengan berbagai hasil kesehatan yang positif meliputi meredakan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker tertentu, dan berbagai manfaat kognitif.
"Setiap individu penting mendapatkan vitamin antioksidan dan lemak omega-3 yang dibutuhkan otak untuk perlindungan," kata Ngaire Hobbins dari Asosiasi Gerontologi Australia.
Lemak omega-3 bisa didapat dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berminyak. Meskipun pilihan terbaik untuk menyerap nutrisi adalah dengan memakannya langsung dari sumber alami, namun suplemen dapat menjadi alternatif.