Kamis 20 Jan 2022 12:55 WIB

Tanda Kanker Prostat yang tidak Biasa pada Kaki

Kanker prostat merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang dialami laki-laki.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Dua tanda kanker prostat yang tak biasa pada kaki (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Dua tanda kanker prostat yang tak biasa pada kaki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker prostat sering kali terlambat disadari oleh penderitanya. Mewaspadai beberapa gejala pada kaki bisa membantu penderita menemukan kanker prostat lebih dini.

Kanker prostat merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang dialami laki-laki di dunia. Belum diketahui apa penyebab kanker prostat. Akan tetapi, beberapa faktor seperti usia, etnis, dan riwayat kanker prostat pada keluarga dekat telah terbukti turut mempengaruhi peningkatan risiko kanker prostat.

Baca Juga

Menurut National Health Service (NHS), kanker prostat umumnya berkembang dengan sangat lambat. Penderita kanker prostat bisa hidup hingga beberapa puluh tahun tanpa merasakan gejala. Penderita mungkin baru menyadari ada masalah pada kesehatannya setelah kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Terkait tanda kanker prostat, Macmillan Cancer Support mengungkapkan, ada dua gejala kanker prostat yang sebenarnya bisa terlihat pada kaki. Dua gejala tersebut adalah sensasi kebas atau kesemutan pada kaki.

Kemunculan kedua gejala ini berkaitan dengan penyebaran kanker prostat yang mengenai tulang belakang. Kanker bisa menekan saraf tulang belakang dan memicu terjadinya sensasi kebas atau kesemutan di kaki.

Di samping itu, ada beberapa gejala kanker prostat lain yang lebih umum dan juga patut diwaspadai. Gejala tersering dari kanker prostat adalah muncul keinginan berkemih lebih sering, terutama pada malam hari, muncul keinginan berkemih mendesak, sulit untuk berkemih, dan harus berusaha keras atau membutuhkan waktu lama untuk berkemih.

Gejala lain yang tak kalah sering adalah aliran urin yang lemah, merasa kandung kemih tak benar-benar kosong setelah buang air kecil, ada urin di dalam darah atau air mani. Namun gejala-gejala ini tak selalu berarti bahwa seorang laki-laki menderita kanker prostat. Oleh karena itu, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

"Banyak prostat laki-laki yang menjadi lebih besar seiring dia bertambah tua karena sebuah kondisi non kanker bernama pembesaran prostat jinak," ujar NHS, seperti dilansir di Mirror, Kamis (19/1/2022).

Selain usia, etnis, dan riwayat keluarga, beberapa studi menemukan adanya beberapa faktor lain yang berkaitan dengan risiko kanker. Salah satu di antaranya adalah pola makan yang tinggi kalsium. Faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko kanker prostat adalah obesitas.

Dengan kata lain, menjalani pola makan yang seimbang dan olahraga rutin dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat. Bila seseorang curiga mengalami gejala kanker prostat, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement