Selasa 18 Jan 2022 16:40 WIB

4 Mitos Soal Omicron, Sebaiknya Jangan Dipercaya

Masih ada banyak informasi tidak benar seputar varian Omicron.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Masih ada banyak informasi tidak benar seputar varian Omicron (Foto: ilustrasi)
Foto:

Mitos: Omicron akan Bantu Percepat Terciptanya Kekebalan Kelompok

Para ahli mengungkapkan bahwa terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity hanya akan menjadi mimpi selama cakupan vaksinasi di dunia tidak meluas. Hal ini dikarenakan virus terus memperbanyak diri dan bermutasi dengan cepat. Sebagian akibat dari mutasi ini membuat varian baru menjadi lebih menular seperti Omicron.

Di samping itu, kekebalan alami dari riwayat infeksi tidak berlangsung lama. Oleh karena itu, mustahil mencapai kekebalan kelompok dengan mengandalkan infeksi alami.

Penyakit seperti campak, cacar air, dan polio disebabkan oleh virus yang sangat stabil. Oleh karena itu, sekali terbentuk imunitas maka seseorang akan terlindungi. Akan tetapi, Covid-19 tak bekerja seperti itu. Virus penyebab Covid-19 terus bermutasi dan imunitas yang terbentuk akan memudar.  

"Kita akan mengalami lonjakan demi lonjakan sampai lebih banyak orang divaksinasi, itu satu-satunya jalan keluar," jelas Dr Loafman.

 

Mitos: Sudah Vaksin dan Dapatkan Booster Artinya Aman

Mendapatkan vaksin dan booster tak membuat seseorang serta-merta menjadi kebal 100 persen dari varian Omicron. Tujuan utama vaksinasi dan pemberian booster adalah untuk menurunkan risiko sakit berat, perawatan di rumah sakit, dan kematian akibat Covid-19. Dengan begitu, rumah sakit dapat terhindar dari beban akibat adanya lonjakan pasien.

Oleh karena itu, orang yang sudah vaksinasi dan mendapatkan booster tetap perlu bersikap waspada. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan tertib seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, dan membersihkan tangan secara rutin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement