REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu dari lima orang Inggris mengakui bahwa mereka hanya menyikat gigi sekali sehari. Lebih dari seperempatnya, tidak pernah menggunakan benang gigi.
Sebuah survei terhadap 2.000 orang dewasa menemukan bahwa tiga dari sepuluh membiarkan perawatan mulut mereka menurun selama berbagai periode lockdown. Selain itu, terungkap bahwa 22 persen orang, pergi selama lebih dari tiga hari tanpa menyikat gigi sama sekali.
Sebanyak 36 persen mengakui kurangnya rutinitas membuat mereka lupa menyikat gigi sesering yang seharusnya. Lalu 28 persen mengaku memiliki masalah terkait kesehatan lain di pikiran mereka, sehingga kesehatan mulut bukan prioritas.
Kemudian hampir seperempat peserta belum mengunjungi dokter gigi pada tahun lalu, dan satu dari 20 biasanya tidak mengganti sikat gigi lebih sering dibandingkan setiap enam bulan. Menanggapi survei ini, dokter gigi dr Alex George, menegaskan bahwa mulut dan gigi adalah pintu gerbang untuk kesehatan secara menyeluruh.
"Masalah seperti masalah gusi telah dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan bahkan demensia. Itulah mengapa sangat penting untuk memprioritaskan perawatan gigi dan mulut,” kata George seperti dilansir di Mirror, Selasa (11/1/2022).
Studi tersebut juga menemukan hampir tiga dari sepuluh responden (28 persen) tidak menyadari bahwa kondisi mulut dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih luas. Tetapi setelah mengetahui hal ini, seperempat dari orang dewasa yang disurvei, bertekad untuk lebih merutinkan perawatan mulut.
Untuk durasi, rata-rata orang Inggris menyikat gigi selama 93 detik, namun seperlima dari peserta survei tidak melakukannya selama satu menit. Temuan ini muncul setelah 45 dokter gigi dari Colgate Total melaporkan bahwa 82 persen pasien mengalami kesehatan mulut yang menurun selama pandemi.
Semua dokter gigi yang disurvei melaporkan bahwa mereka telah melihat peningkatan masalah kesehatan mulut umum termasuk sakit gigi, abses gigi, sensitivitas, penumpukan plak yang parah, penyakit gusi hingga kerusakan gigi. “Faktor sosial seputar pandemi, seperti lockdown dan bekerja dari rumah, telah menyebabkan penurunan kesehatan mulut banyak orang. Mereka tidak menyadari bahwa jarang menyikat gigi bisa mengakibatkan masalah gigi dan gusi,” kata dokter gigi yang berbasis di London, dr Monik Vasant.
Untuk mengembalikan kesehatan mulut, dia mengajak semua orang untuk rajin menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit. Lalu rajin mengganti sikat atau kepala sikat setiap tiga bulan, dan membersihkan sela-sela gigi.
“Juga, gunakan pasta gigi berfluoride dengan bahan antibakteri yang merawat seluruh mulut. Tubuh yang sehat dimulai dengan mulut yang sehat, dan kesehatan mulut yang baik dimulai di rumah, bukan di kursi dokter gigi,” jelas Vasant.