REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda adalah seseorang yang merutinkan berjalan kaki, kesibukan seringkali membuat Anda harus melakukan modifikasi. Ketika waktu luang, Anda mungkin bisa berjalan lebih jauh, namun di lain waktu, Anda mungkin hanya bisa melakukan power walk 10 menit di sela pekerjaan.
Berjalan kaki, bagaimanapun, menawarkan beberapa manfaat serius bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Namun, jika dibandingkan, manakah yang lebih baik berjalan cepat atau berjalan lebih lama?
Ahli kardiologi olahraga dari UT Health Science Center di Houston, John Higgins, menjelaskan bahwa berjalan cepat atau berjalan jauh menyusuri rute yang jauh pada dasarnya memiliki manfaat yang sama. Keduanya bisa dilakukan sesuai dengan waktu yang Anda punya.
Higgins menguraikan bahwa power walk ibarat shortcut untuk bisa mendapat manfaat maksimal dengan waktu yang minimal. Itulah mengapa latihan ini sangat cocok dilakukan bagi seseorang yang sibuk.
“Sekitar 15 menit high intensity walking (berjalan) sehari, sama dengan sekitar 30 menit intensitas sedang," kata Higgins seperti dilansir dari Well and Good, Senin (10/1/2022).
Ini sesuai dengan rekomendasi latihan harian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tentang gerakan 30 menit dengan intensitas sedang. Latihan ini memberikan Anda semua manfaat dari aktivitas aerobik. Artinya, ini bisa memperkuat jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, meningkatkan fungsi kognitif, mengaktifkan sistem imun, dan bahkan meningkatkan suasana hati.
Adapun untuk jalan kaki dengan durasi lama dan intensitas lebih santai, dikatakan Dr Higgins, bermanfaat untuk kesehatan jantung sekaligus menurunkan risiko cedera. Seiring waktu, tubuh akan beradaptasi untuk menempuh jarak yang lebih jauh dan Anda akan bisa menggabungkan jarak dan kecepatan.
Jalan kaki durasi lama juga bisa berkontribusi untuk kesehatan mental, sebab Anda bisa melihat sesuatu yang baru. Apalagi jika suasana alam dan udaranya masih segar, itu juga membantu menyehatkan pernapasan.
Karena itulah, Dr Higgins menyarankan untuk melakukan keduanya secara bergantian. Misalnya sekali latihan intensitas tinggi per minggu atau setiap minggu, lalu di hari-hari lainnya, lakukan olahraga ringan seperti jogging, bersepeda atau berenang.
“Jadi, jika Anda bertanya-tanya jalan seperti apa yang harus Anda tambahkan ke agenda hari ini, kembali tanyakan ke diri kalian, apakah ingin menikmati suasana sekeliling juga atau hanya ingin berkeringat?,” kata Dr Higgins.