REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendapatkan cuan dengan liburan keliling dunia sekilas terdengar mustahil. Akan tetapi, Youtuber Molly dan Matt mulai menemukan caranya.
Molly dan Matt memulai usahanya dengan telah membuat kanal Youtube Dabble and Travel dan telah mengumpulkan 164 ribu subscriber sejak 2019. Hanya dalam dua tahun, mereka dapat berkeliling dunia tanpa merogoh banyak uang di kantongnya.
Dalam sebuah video di akun Youtubenya, Molly dan Matt tersebut membagikan cerita travelling-nya dan bagaimana mereka dibayar untuk berkeliling dunia. Kedua influencer itu bekerja sebagai tukang pos dan asisten rumah tangga selama lima hingga enam tahun demi mengumpulkan uang untuk memulai perjalanan mereka pada 2019.
Bermodal uang tersebut, Molly dan Matt berniat pelesiran selama tiga bulan dan berniat pulang setelahnya. Namun, karena ketagihan dan ingin mengeksplorasi lebih banyak tempat lagi, akhirnya mereka putar otak untuk melanjutkan perjalanan.
Molly dan Matt akhirnya memutuskan untuk membuat kanal Youtube. Tanpa sadar, di akhir perjalanan tiga bulannya, mereka memiliki sekitar 15 ribu subscriber Youtube.
Molly dan Matt belum lama memonetisasi channel mereka dan menghasilkan sedikit uang. Namun, itu tidak cukup untuk menutupi biaya perjalanan mereka.
Mereka kembali ke Filipina, masih menggunakan tabungannya untuk menutupi biaya. Sebulan kemudian, pasangan itu telah mengumpulkan sekitar 50 ribu subscriber.
Pada titik ini, Molly dan Matt mulai pede menawarkan kolaborasi dengan hotel di kanal Youtube-nya. Mereka kemudian bertolak ke India dan Sri Lanka di mana mereka berkolaborasi dengan penyedia tur makanan.
Pada titik ini, Molly dan Matt masih menemukan kendala, karena uang yang dihasilkan hanya cukup untuk menutupi biaya perjalanan. Belum lama ini, mereka memulai perjalanan ke Balkan, Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara.
Pada tahap ini, Matt dan Molly memiliki lebih dari 100 ribu subscriber dan berhasil mencapai titik impas. Mereka menghubungi hotel untuk berkolaborasi. Selain itu, karena destinasinya relatif murah, biaya pasangan itu mudah ditanggung.
"Dalam tiga bulan pertama, kami pasti menghabiskan terlalu banyak untuk biaya hotel. Booking hotel di awal, sangat tidak direkomendasikan," kata Matt, seperti dilansir laman Express, Ahad (9/1/2022).
Menurut Matt, penawaran hotel pada saat menit-menit terakhir jauh lebih murah dibandingkan mem-booking-nya jauh hari sebelum ketibaan. Hanya saja, ketersediaan kamarnya tidak dapat diandalkan.
"Kami membuat begitu banyak kesalahan dalam memesan hotel sebelumnya," kata Matt.
Molly menambahkan bahwa dirinya dan Matt belajar banyak dari kesalahan-kesalahan tersebut. Selain itu, mereka menemukan bahwa menghemat biaya transportasi adalah kunci. Tak heran jika keduanya yang sering naik bus umum.