REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para peneliti telah mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara stres psikologis dan penyakit Crohn. Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Canada's McMaster University dan Farncombe Family Digestive Health Research Institute telah mengungkap temuan tersebut.
Penelitian telah diterbitkan dalam jurnal Nature. Studi menemukan bahwa hormon stres menekan sistem kekebalan bawaan yang biasanya melindungi usus dari Enterobacteriaceae.
Enterobacteriaceae adalah sekelompok bakteri, termasuk E. coli, yang telah dikaitkan dengan penyakit inflamasi pada saluran pencernaan.
Pada orang dengan penyakit Crohn, bakteri tidak berbahaya yang ada di saluran pencernaan disalahartikan sebagai penyerang asing dan sistem kekebalan meningkatkan respons, sehingg menyebabkan peradangan.
"Bukti klinis mengimplikasikan periode stres psikologis dalam eksaserbasi penyakit Crohn, dan gangguan pada mikrobioma usus mungkin berkontribusi pada mekanisme patogen," kata penulis, dilansir dari Fox News, Ahad (9/12/2022).
Pebeliti menunjukkan bahwa tikus percibaam yang terpapar stres mengembangkan disbiosis ileum. Itu didominasi oleh perluasan Enterobacteriaceae.
Menurut Science Direct, dybosis didefinisikan sebagai "ketidakseimbangan" dalam komunitas mikroba usus yang berhubungan dengan penyakit.
Dalam studi tersebut, paparan stres psikologis akut mengakibatkan "dybosis mendalam" yang didominasi oleh pertumbuhan Enterobacteriaceae dan genera yang umumnya ditemukan diperkaya pada pasien Crohn. Kombinasi bakteri toleran peradangan dan cacat mukosa disebabkan oleh stres. Itu menciptakan titik kritis dalam keseimbangan homeostatik usus yang mendukung peradangan.
Model menyimpulkan bahwa stres psikologis merusak IL-22 - sitokin penting untuk pemeliharaan integritas penghalang mukosa ileum, kekebalan pelindung dalam usus. Sehingg menciptakan ceruk yang menguntungkan untuk perluasan patobion yang telah terlibat dalam penyakit Crohn.
"Yang penting, penelitian ini juga menunjukkan bahwa imunomodulasi dapat melawan efek negatif stres psikologis pada kekebalan usus dan karenanya penyakit terkait dysbiosis," catat para peneliti.
Imunomodulasi didefinisikan sebagai perubahan sistem kekebalan tubuh. Colorado State University menjelaskan bahwa mukosa gastrointestinal membentuk penghalang antara tubuh dan lingkungan lumenal. Hal ini berpotensi sarat dengan racun dan mikroorganisme yang tidak bersahabat.
Sumber: https://www.foxnews.com/health/stress-may-be-the-culprit-behind-crohns-disease-study-finds