REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2021, terdapat pergeseran perilaku konsumen produk kecantikan lantaran kondisi yang terus berubah akibat pandemi. Tren perilaku para beauty enthusiast itu dirangkum oleh beauty-tech company Social Bella.
Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana, berpendapat pelanggan kecantikan sangat adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan itu. Mereka juga jeli memanfaatkan peluang berkat kemudahan teknologi dan informasi.
"Mereka memanfaatkan waktu di rumah untuk menghidrasi kulit saat work from home (WFH), bereksplorasi dengan riasan tren make up meskipun menggunakan masker, dan lainnya," kata Chrisanti lewat pernyataan resminya.
Dengan implementasi WFH yang masih akan berlanjut di tahun depan, Chrisanti memprediksi kondisi yang ada tetap berdampak signifikan terhadap tren konsumen produk kecantikan pada 2022. Berikut empat tren yang disoroti Social Bella.
1. Ulasan produk jadi acuan sebelum memutuskan pembelian
Kehadiran ratusan jenama produk kecantikan di Indonesia tidak membuat beauty enthusiast bingung memilih produk. Mereka justru mengandalkan ulasan dari pelanggan lainnya sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli produk.
Setelah membeli dan memakai produk, konsumen juga membuat ulasan lalu membagikannya. Aplikasi SOCO, platform review produk Social Bella, mencatat adanya peningkatan pengguna hingga 31 persen pada 2021 dibanding tahun lalu.
2. Pelanggan kian selektif
Hadirnya beragam inovasi produk membuat pelanggan kian selektif dalam memilih produk kecantikan. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan membeli produk adalah bahan aktif yang terkandung di dalamnya.
3. Jenama lokal semakin populer
Pandemi menjadi momen penting yang semakin mendorong popularitas jenama lokal. Ada peningkatan ketertarikan beauty enthusiast yang sangat signifikan untuk aneka produk kecantikan dari dalam negeri.
Angka penjualan produk kecantikan dari jenama lokal di Social Bella meningkat hingga 66 persen pada 2021. Produk perawatan kulit yang paling diminati sepanjang tahun ini adalah ampoule, toner, dan tabir surya.
4. Pelanggan rindu belanja offline
Banyak pelanggan berbelanja secara daring selama pandemi, tapi mereka juga merindukan pengalaman berbelanja offline. Sebagian memilih datang langsung ke gerai favorit dengan menerapkan protokol kesehatan.