Rabu 29 Dec 2021 22:15 WIB

Bolehkah Langsung Berolahraga Setelah Makan?

Pakar ingatkan untuk memberikan jeda antara makan dan waku olahraga.

Rep: MGROL130/ Red: Nora Azizah
Pakar ingatkan untuk memberikan jeda antara makan dan waku olahraga (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Pakar ingatkan untuk memberikan jeda antara makan dan waku olahraga (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pepatah lama memperingatkan agar tidak melompat ke kolam renang tepat setelah makan. Meskipun Anda merasa baik-baik saja untuk berenang setelah makan, lebih baik menunggu setidaknya 30 menit untuk menghindari kram otot. Begitu pun dengan jenis olahraga lainnya, sebaiknya tunggulah beberapa saat setelah makan.

Menurut ahli diet terdaftar sekaligus pemilik Melissa Rifkin Nutrition di New York, Melissa Rifkin, makan sebelum berolahraga sangat penting untuk melakukan yang terbaik. Namun, hal ini tergantung pada jenis latihan dan ukuran makanan.

Baca Juga

Sementara menurut Amie Rowe, RD, di Duke University Hospital, terdapat beberapa aturan umum yang harus diikuti. Pada dasarnya, semakin besar porsi makan, maka semakin banyak pula waktu yang dibituhkan untuk menunggu sebelum mulai berolahraga.

“Makan makanan berat segera sebelum berolahraga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, seperti kembung dan kram, dan tidak akan menghasilkan kinerja yang optimal karena tuntutan persaingan antara otot dan system pencernaan Anda,” kata Rowe, dilansir dari BestLife, Rabu (29/12).

Sebagai saran, Rowe merekomendasikan makan camilan rendah serat sekitar 30-45 menit sebelum memulai latihan yang singkat dan kuat seperti latihan interval intensitas tinggi atau angkat berat. Karbohidrat yang mudah dicerna ini akan cepat terurai untuk menyediakan bahan bakar, diantaranya pisang, kacang mentega pada roti, yogurt dan granola, atau energi bar.

Untuk aktivitas berdaya tahan tinggi seperti berlari atau berenang, Anda perlu menyimpan lebih banyak energi lebih lama sebelum berolahraga. Rowe merekomendasikan campuran karbohidrat dan protein, dua hingga tiga jam sebelum berolahraga, seperti bagel gandum utuh dengan selai kacang atau yogurt dengan buah.

Sementara untuk pelari jarak jauh, sebaiknya makan makanan tinggi karbohidrat jauh sebelum melakukan maraton. Beberapa ahli diet merekomendasikan carbo-loading, yaitu makan pasta, nasi dan kentang dua sampai tiga hari sebelum balapan. Karena melakukan aktivitas fisik yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, makan tubuh haru memuat lebih awal karbohidrat dan lemak yang tersimpan untuk konsumsi energi.

“Ketika tidak ada karbohidrat yang tersedia dalam aliran darah, tubuh bergantung pada simpanan energi yang disebut glikogen, yang dapat terkuras selama sesi latihan yang intens atau panjang dan menghambat kinerja Anda,” jelas Rowe.

Hindari maraton dengan keadaan lapar atau perut kosong. Setidaknya makanlah granola bar atau pisang, 30 menit hingga satu jam sebelum menuju ke garis start untuk memulainya. Serta, jauhi makanan tinggi lemak segera sebelum berolahraga.

“Setiap orang berbeda dalam hal apa yang bisa ditoleransi tubuh mereka,” kembali kata Rifkin. 

Ia menyimpulkan bahwa yang terbaik adalah mencoba kombinasi makanan atau camilan yang berbeda. Hal itu untuk melihat apa yang membuat Anda merasa lebih baik sehingga Anda bisa tetap kuat dan memiliki sesi berkeringat yang hebat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement