Kamis 23 Dec 2021 22:16 WIB

140 Juta Infeksi Baru Omicron Diprediksi Terjadi di AS

Pakar menyebutkan prediksi total kasus Omicron mencapai 140 juta pada Januari-Maret.

Pakar menyebutkan prediksi total kasus Omicron mencapai 140 juta pada Januari-Maret (Foto: Warga Amerika mengantre di sebuah pusat perbelanjaan di Los Angeles, Amerika Serikat)
Foto:

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Imperial College of London menunjukkan bahwa kasus omicron memiliki risiko rawat inap yang lebih rendah hingga 20 persen dibandingkan dengan varian delta, 45 persen pengurangan risiko rawat inap dalam semalam.

Tetapi beberapa ahli kesehatan mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang tingkat keparahan omicron. Model data lain telah menunjukkan rawat inap dapat melebihi lonjakan musim dingin lalu.

Dr Daniel Griffin, kepala penyakit menular di ProHealth Care dan instruktur klinis kedokteran di Columbia University mengatakan butuh sedikit lebih banyak waktu untuk mengetahui secara pasti tentang tingkat keparahan relatif serta perlindungan silang untuk infeksi ulang dengan varian lain setelah infeksi omicron.

Spesialis penyakit menular terkemuka Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa omicron mungkin kurang berbahaya daripada varian sebelumnya. "Itu bisa dibayangkan, tetapi tetap bukan jaminan,” kata dia.

Murray mengatakan masker tetap penting, terutama jika 80 persen populasi mengenakan masker berkualitas tinggi. Dia juga menyoroti pentingnya vaksinasi dan booster, meskipun booster mungkin tidak memiliki dampak signifikan pada penularan karena kekebalan yang berkurang setelah enam bulan.

“Vaksinasi dan booster sangat penting. Tapi kita harus segera mendapatkannya karena omicron menyebar begitu cepat sehingga begitu kasus dan rawat inap meningkat, vaksinasi tambahan tidak terlalu berdampak,” kata Swann. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement