Selasa 21 Dec 2021 21:31 WIB

Betulkah Konsumsi Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskuler?

Ada stigma yang mengaitkan konsumsi susu dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi minum susu. Konsumsi susu di usia dewasa tidak terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi minum susu. Konsumsi susu di usia dewasa tidak terkait dengan penyakit kardiovaskular.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Ali Khomsan menyebut, stigma yang mengaitkan antara susu dengan risiko penyakit kardiovaskuler adalah kesalahpahaman. Ia menjelaskan, kandungan susu pada intinya adalah kalsium, protein, dan lemak.

"Umumnya kandungan lemak di susu hanya tiga persen," jelas Prof Ali saat dihubungi Republika.co.id.

Baca Juga

Kandungan kolesterol dalam susu juga sangat rendah. Prof Ali mengatakan, susu hampir tidak ada kandungan negatifnya bagi masyarakat lintas usia asalkan dengan takaran yang sesuai setiap hari.

"Di Amerika Serikat, perbedaan susu cuma antara yang lemaknya tinggi dan rendah. Yang lemak tinggi pun sebenarnya nggak tinggi-tinggi banget, hanya 3,5 persen, sedangkan yang rendah lemak itu di bawah 3,5 persen," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement