Selasa 21 Dec 2021 10:45 WIB

Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari Saat Usia 40-an

Usia 40-an adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali gaya hidup dan kesehatan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kebiasaan makan yang harus dihindari pada usia 40-an (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kebiasaan makan yang harus dihindari pada usia 40-an (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia 40-an adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali gaya hidup dan kesehatan Anda. Seiring bertambahnya usia, banyak dari kita kurang bergerak, kehilangan massa otot, dan sering mengonsumsi lebih banyak makanan lebih dari yang diakukan ketika masih masih lebih muda.

Hal ini diungkapkan ahli gizi diet di The Ohio State University Wexner Medical Center di Colombus, Liz Weinandy. "Jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mulai menambah berat badan, pikirkan kembali total kebutuhan kalori Anda. Itu berubah saat hidup kita berubah," ujarnya seperti dilansir di laman Eat This Not That, Selasa (21/12).

Baca Juga

Ada banyak kebiasaan makan yang pernah Anda miliki, yang sekarang membuat berat badan Anda bertambahkarena tubuh Anda telah berubah. Hindari kebiasaan makan ini saat usia 40-an:

1. Hindari kebiasaan makan larut malam

Penelitian menunjukkan, makan larut malam benar-benar tidak baik. Anda lebih baik mengonsumsi sebagian besar kalori Anda selama siang hari. "Jika Anda melihat tren gula darah Anda naik, makan lebih sedikit karbohidrat pada malam hari dan pindahkan ke pagi dan sore hari ketika tubuh Anda dapat menanganinya dengan lebih baik," kata dia.

2. Hindari kebiasaan minum alkohol 

Ahli gizi holistik terdaftar sekaligus pendiri Butterfly Holistic Nutrition + Lifestyle, Pamela Barton, mengatakan, tubuh orang usia 40-an kurang efisien memproses alkohol. "Minum alkohol secara teratur akan meningkatkan simpanan lemak dan dapat berkontribusi pada perlemakan hati," ujarnya.

3. Hindari kebiasaan diet yoyo

Kenaikan berat badan pada usia 40-an sering diikuti upaya drastis untuk menurunkannya dengan membatasi kalori secara ketat, yang hampir tidak mungkin dipertahankan atau makan makanan diet yang tidak memuaskan, yang dapat menyebabkan pesta makan di kemudian hari. Mencoba menurunkan berat badan dengan cepat biasanya gagal dan memberikan beban emosional pada pelaku diet. 

"Upaya berulang menurunkan berat badan bisa lebih berbahaya daripada hanya mempertahankan berat badan yang lebih tinggi," kata ahli gizi terdaftar dari Waistline Dietitian, Laura Krauza.

4. Hindari kebiasaan makan sembarangan

Dengan kata lain, hindari makan yang tidak terduga, serampangan, dan tidak terencana yang diakibatkan oleh tidak adanya jadwal makan yang relatif teratur yang sesuai dengan ritme sirkadian alami tubuh Anda. "Makan mendadak dapat membingungkan tubuh, memicu fluktuasi gula darah yang tidak diinginkan, membuat hormon lapar Anda rusak, dan mengganggu tidur," kata ahli gizi pikiran-tubuh fungsional dan pemilik Mea Nutrisi LLC, Isa Kujawski.

5. Hindari kebiasaan mengonsumsi tepung dan gula halus

Bagi kebanyakan wanita di atas usia 40 tahun, karbohidrat sederhana menjadi lebih sulit untuk diproses dan digunakan tanpa disimpan sebagai lemak. "Jika Anda menyukai karbohidrat, beralihlah ke karbohidrat yang lebih kompleks, seperti ubi jalar, gandum utuh, beras merah, dan quinoa ," saran Krauza. 

Perhatikan fakta nutrisi dan label bahan. "Lewati roti dan makanan panggang sebanyak yang Anda bisa," kata Krauza. 

Kujawski mengatakan makanan olahan yang diproses tinggi biasanya padat kalori dengan kepadatan nutrisi yang relatif rendah dan mengandung sejumlah bahan yang mungkin asing bagi tubuh. "Ini tidak hanya merugikan lingkar pinggang Anda, tetapi juga kesehatan Anda secara keseluruhan," kata Kujawski.

6. Hindari "jendela makan" sepanjang hari

Menyimpan catatan makanan tidak hanya menggambarkan apa yang Anda telan tetapi juga kapan. Jika melacak semua yang dimakan, Anda mungkin menemukan bahwa Anda makan dan mengemil sepanjang hari dan "jendela makan" Anda berkembang menjadi bahkan mungkin 16 jam. 

“Penelitian telah menunjukkan untuk tetap ramping dan menghindari ketidakseimbangan gula darah, puasa intermiten, dan strategi makan yang dibatasi waktu lainnya dapat mendukung berat badan yang sehat,” kata Barton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement